Dokter Imbau Nakes Tak Perlu Galau Divaksin Korona

Laporan: Tisa
Selasa, 05 Januari 2021 | 11:34 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, dr Reisa Brotoasmoro (Foto: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, dr Reisa Brotoasmoro (Foto: Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)

sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, dr Reisa Brotoasmoro mengungkapkan, vaksin Coronavac yang sudah tiba di Indonesia, berbasis inactivated virus (virus tak aktif).

Ia menerangkan, metode ini sudah dikenal selama ratusan tahun, tepatnya sejak adanya vaksin rabies, serta terbukti manjur melindungi diri dan mengeradikasi penyakit menular. 

Bukti lainnya, kata dia, vaksin polio dibuat dengan metode ini. Hasilnya, berhasil menyelamatkan jutaan anak dari risko lumpuh dan kehilangan masa depan. 

"Bahkan Agustus tahun lalu, kita merayakan enyah polio dari Afrika. Bangsa Indonesia berjasa besar dalam hal ini," kata Reisa di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (04/01/2021).

Dokter mengungkapkan vaksin polio dengan platform inactivated virus (virus tak aktif) ini adalah buatan Indonesia, melalui PT Bio Farma. 

Adapun di Indonesia, lanjut Reisa, WHO sudah menetapkan Indonesia bebas polio sejak 2014. 

Maka, dirinya mengimbau para tenaga kesehatan yang merupakan kelompok prioritas tak perlu galau untuk divaksinasi. 

"Untuk itu, para tenaga kesehatan diharapkan tidak perlu ragu ketika akan mengikuti vaksinasi," ucapnya.

Lebih lanjut, Reisa menuturkan berbagai bentuk perlindungan lain terhadap tenaga kesehatan terus dilakukan.

Hal ini mulai dari memastikan tersedianya alat pelindung diri, meningkatkan kemampuan teknis dan tersedianya informasi terkini penanganan COVID-19. 

"Termasuk juga insentif dan apresiasi kerja tenaga kesehatan," tandas praktisi kesehatan ini. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI