Senin, 17 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
04:30
Subuh
04:40
Zuhur
12:01
Ashar
15:11
Magrib
18:05
Isya
19:14

Menperin Sebut Pentingnya Program Pengembangan Ekonomi Digital di Masa Pandemi

Laporan: Tisa
Senin, 04 Januari 2021 | 11:33 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Golkarpedia)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Golkarpedia)

sinpo, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita  menegaskan sebagai langkah mempercepat pemulihan ekonomi, pemerintah juga akan melanjutkan dukungan kebijakan untuk pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Tak hanya itu, pemerintah akan melakukan penyusunan daftar prioritas investasi (DPI) serta pembentukan lembaga pengelola investasi atau LPI,” kata Menperin melalui keterangan tertulis, Minggu (03/01/2021).

Sedangkan untuk pengungkit pertumbuhan ekonomi lainnya, lanjut dia, pemerintah menggalakan program ketahanan pangan, pengembangan kawasan industri, mandatori B30 dan program padat Karya. 

“Tentu yang tidak kalah penting adalah program pengembangan ekonomi digital,” ucap mantan menteri Sosial era Kabinet Kerja ini.

Agus menyatakan, optimisme dalam memanfaatkan peluang-peluang pemulihan ekonomi tersebut, didasari dengan strategi pemulihan ekonomi melalui kebijakan dan program yang telah disusun oleh pemerintah.

“Tentunya bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan adalah mutlak, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih cepat kembali bangkit pada tahun 2021 ini,” ungkapnya.

Menperin menambahkan, Indonesia memiliki modal yang cukup kuat untuk memacu pemulihan ekonomi di tahun 2021, meski pandemi COVID-19 belum berakhir hingga saat ini.

Hal ini, menurutnya sejalan dengan kondisi ekonomi global yang menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan di tengah ancaman gelombang kedua wabah virus korona.

“Modal yang cukup kuat yang dimiliki oleh Indonesia adalah terkait dengan upaya pemulihan ekonomi,” kata politikus Partai Golkar ini.

Menurutnya, pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah sudah dapat dilihat hasilnya, mengacu dari aktivitas manufaktur di negara-negara maju dan berkembang.

Aktivitas ini, lanjut dia, menunjukkan pada fase ekspansif. Geliat manufaktur juga terjadi di Indonesia yang terdorong dari peningkatan diferensiasi industri.

“Hal ini mengindikasikan adanya optimisme pelaku sektor bisnis terhadap kondisi perekonomian ke depan,” tandas Agus. 

BERITALAINNYA