Kabar China Beli Vaksin Negara Lain, DPR Minta Tak Perlu Terlalu Curiga

Laporan: Lilis
Jumat, 18 Desember 2020 | 18:21 WIB
Saleh Daulay (Dok. Instagram Salehpd)
Saleh Daulay (Dok. Instagram Salehpd)

sinpo - Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay menilai kabar bahwa China akan membeli vaksin dari negara lain tersebut perlu didalami. Pasalnya, kabar tersebut bisa berdampak secara sosiologis di tengah masyarakat.

"Sebab ada kesan bahwa vaksin produk China tidak dipakai negaranya. Malah, China menghabiskan anggaran yang cukup besar untuk mengimport vaksin dari negara lain," katanya dalam keterangannya, Jumat (18/12/2020).

"Kan agak aneh ya. Mereka punya vaksin sendiri, tapi beli ke tempat lain. Dari sisi keamanan dan keuangan, tentu itu kurang menguntungkan," kata Saleh.

Namun demikian, menurutnya pendalaman terhadap masalah ini harus dilakukan secara fair. Bisa saja, import vaksin yang dilakukan China adalah juga bagian dari kerjasama akademik yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ini tentu tidak begitu sulit untuk ditelusuri jika rekam jejak masing-masing produsen vaksin yang ada dapat diungkap.

"Kalau bentuknya kerjasama, ya bisa saja itu. Sama seperti kerjasama antara Biofarma dan Sinovac. Kita akan memproduksi sendiri vaksin merah putih. Namun, pada saat yang sama kita akan mengimport vaksin dari China untuk kebutuhan nasional. Import vaksin dilakukan mengingat jumlah dosis yang dibutuhkan sangat besar. Selain masih menunggu waktu yang agak lama, kapasitas produsen vaksin untuk memproduksi vaksin pun terbatas. Itu yang menjadi dasar pemerintah kita menjalin kerjasama dengan produsen vaksin dari berbagai negara," kata Saleh

Dalam konteks seperti ini, menurutnya, Indonesia tidak perlu terlalu curiga. Silahkan saja ditelusuri lebih jauh kerjasama China tersebut. Harapannya, asumsi-asumsi negatif dapat dihindarkan. 

"Pada akhirnya, tingkat kepercayaan pada vaksin produksi China tetap dapat dipertahankan," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI