Jelang Libur Akhir Tahun, Satgas COVID-19 Imbau Masyarakat Tak Perlu Jalan-Jalan

sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat tidak perlu melakukan perjalanan, jika tidak mendesak.
Hal ini disampaikannya sebagai antisipasi mobilitas masyarakat menjelang libur panjang akhir tahun 2020 yang sudah dekat.
Pasalnya, momen libur Hari Raya Natal dan malam tahun baru kerap dimanfaatkan masyarakat untuk jalan-jalan dengan alasan silaturahmi, maupun berwisata.
Wiku mengingatkan, mobilitas masyarakat di masa pandemi COVID-19 berisiko tinggi terhadap penularan.
"Saya menghimbau masyarakat, jika perjalanan tidak mendesak, diharapkan tidak melakukannya," kata Wiku melalui keterangan pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/12/2020).
Praktisi kesehatan peraih gelar profesor ini juga mengharapkan masyarakat mengenali dengan baik risiko jenis mobilitas dan kegiatan yang dilakukan.
Ia mengatakan, seperti kondisi dengan risiko terendah, yaitu beraktivitas di rumah dan hanya berinteraksi dengan keluarga inti.
"Melakukan perjalanan singkat dengan kendaraan pribadi dengan keluarga tanpa melakukan pemberhentian selama perjalanan, memiliki resiko rendah," ujarnya.
Kondisi lebih berisiko, lanjut dia, yaitu perjalanan dengan kendaraan pribadi bersama keluarga tanpa melakukan permberhentian selama perjalanan.
Selain itu, melakukan interaksi dengan bukan anggota keluarga inti di ruang terbuka dengan mematuhi 3M atau memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan juga berisiko.
Kondisi lebih tinggi berisiko, yaitu perjalanan dengan kendaraan pribadi bersama bukan anggota keluarga, perjalanan kereta atau bus jarak jauh.
"Lalu, berinteraksi dengan beberapa orang yang bukan keluarga inti di ruang tertutup dengan sebagian besar mematuhu 3M," imbuhnya.
Sedangkan, kondisi risiko tertinggi, yaitu penerbangan dengan transit yang lama, hingga perjalanan dengan kapal atau perahu.
"Serta berinteraksi dengan orang dari beragam sumber di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk dengan sebagian kecil mematuhi 3M," tutur Guru Besar UI Bidang Kesehatan Masyarakat ini.