Usai Tiongkok, RI Upayakan Diplomasi Vaksin COVID-19 dengan Eropa
sinpo, JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi memastikan pemerintah akan terus melakukan diplomasi ke berbagai negara dalam rangka pengadaan vaksin COVID-19 di Indonesia.
Hal ini, kata dia, sebagai komitmen Indonesia untuk senantiasa mengupayakan ketersediaan vaksin virus Corona di Tanah Air.
Menlu mengungkapkan, diplomasi tak hanya dilakukan dengan Tiongkok yang telah menghadirkan vaksin Sinovac yang tiba di Indonesia pada Minggu (5/12/2020) lalu.
Indonesia juga melakukan kerjasama dengan negara dari Eropa untuk segera membawa vaksin AstraZeneca.
"Kerja diplomasi akan diteruskan untuk mengawal rencana pengiriman selanjutnya, termasuk vaksin dalam bentuk curah," ujar Retno melalui keterangan pers, Selasa (8/12/2020).
Diplomasi yang dilakukan, lanjutnya, ialah terus mengawal ikhtiar-ikhtiar lain agar Indonesia dapat segera mengatasi pandemi ini.
Retno juga mengatakan selain kerjasama bilateral, saat ini pihaknya juga berkoordinasi dengan kementerian lainnya untuk menghadirkan stok vaksin COVID-19.
"Bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri sedang melakukan komunikasi dengan Jenewa untuk pengadaan vaksin multilateral," jelasnya.
Ia menuturkan, Gavi COVAX Facility merupakan institusi multilateral yang mengadakan proyek vaksin virus mematikan ini.
COVAX, kata Menlu, merupakan pilar dari program Percepatan Akses untuk Peralatan COVID-19 (Access to COVID-19 Tools/ ACT).
"Program ini dipimpin oleh Gavi, Koalisi untuk Kesiapan Inovasi Epidemi (CEPI), dan WHO," pungkas mantan Duta Besar RI untuk Belanda ini.

