Menkes Jamin Vaksin yang Diterima RI Lolos Uji Klinis WHO

Laporan: Tisa
Selasa, 08 Desember 2020 | 10:04 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Foto: Tangkapan layar YouTube Kemkominfo TV)
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Foto: Tangkapan layar YouTube Kemkominfo TV)

sinpo, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan, pemerintah hanya menyediakan vaksin COVID-19 yang terbukti aman dan lulus uji klinis.

“Pemerintah hanya menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai dengan rekomendasi dari WHO,” kata Menkes melalui keterangan pers virtual, Jakarta, Senin (07/12/2020).

Seperti diketahui, sebanyak 1,2 juta vaksin COVID-19 telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada Minggu malam (6/12/2020). Vaksin buatan Sinovac ini, dibawa menggunakan pesawat carter kargo khusus dengan menempuh rute Beijing-Jakarta.

Terawan memastikan, pengisian dokumen arrival report vaksinnya, dilakukan secara lengkap dan benar, sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik vaksin. 

"Pemeriksaan fisik barang harus dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga kita yakin bahwa status vaksin yang diterima dalam kondisi baik,” terangnya.

Menteri Kesehatan menambahkan, vaksin tersebut segera mendapat persetujuan penggunaan pada masa darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), serta sertifikat kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Setelah vaksin COVID-19 mendapatkan EUA dari BPOM dalam rangka menjamin keamanan, kualitas, dan efikasi vaksin, lanjut dia, langkah selanjutnya adalah didistribusikan secara berjenjang.

Pendistribusian, kata Terawan, dimulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota dengan prosedur Cara Distribusi Obat yang Baik (CPOB).

Ia menerangkan, acuan prosedur ini menjadi patokan pemerintah menjamin kualitas vaksin sampai diterima oleh masyarakat dengan baik.

"Selain membuat peta jalan pendistribusian vaksin, pemerintah juga telah menetapkan kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19," ucap eks Kepala RSPAD ini.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan untuk vaksin kiriman pertama ini, kalangan yang pertama akan mendapatkan sasaran adalah tenaga kesehatan, hingga asisten tenaga kesehatan.

"Serta tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (sasaran penerima vaksin)," pungkas Terawan. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI