Satgas COVID-19 Sarankan Masyarakat Isi Libur Akhir Tahun Lewat Tur Virtual
sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyebut ada alternatif kegiatan yang bisa menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi masa libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Hal ini disampaikan Wiku untuk mengantisipasi kembali terjadinya peningkatan kasus COVID-19 yang tak terkendali, seperti yang terjadi pada momen libur panjang.
"Seperti virtual tour ke tempat-tempat wisata dan lainnya atau bisa juga memilih untuk staycation (stay vacation)," saran Wiku melalui keterangan pers virtual di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (3/12/2020).
Ia menambahkan, pilihan kegiatan tersebut memungkinkan masyarakat untuk berlibur tanpa menimbulkan kerumunan, serta tentunya meminimalisir potensi penularan virus Corona saat libur akhir tahun.
"Meski demikian, dalam pelaksanaan kegiatan ini saya tetap ingatkan kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan," pesannya.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2020 terdapat 3 periode libur panjang yang menjadi bahan evaluasi pemerintah lantaran terjadi peningkatan klaster kasus virus Corona di berbagai daerah.
Momen tersebut antara lain, libur panjang Idul Fitri tanggal 22 hingga 25 Mei 2020, libur panjang HUT RI pada 17, 20 dan 23 Agustus 2020, serta libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Berdasarkan data tim Satgas, pada libur panjang Idul Fitri, diketahui berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 69 sampai dengan 93 persen pada tanggal 28 Juni 2020.
Selanjutnya, libur panjang periode HUT RI, berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 58 persen sampai dengan 118 persen pada pekan 1 sampai dengan 3 September 2020.
Terakhir, pada libur panjang akhir Oktober dan awal November, berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 17 persen sampai 22 persen pada tanggal 8 sampai 22 November 2020.
Terbaru, penambahan kasus COVID-19 di Indonesia kembali mencatatkan rekor tertingginya. Pada Kamis (3/12/2020), Indonesia mencatatkan rekor baru dengan jumlah 8.369 kasus.
Dengan demikian, total akumulasi kasus virus Corona, sejak pasien pertama diungkap oleh pemerintah pada awal Maret lalu menjadi sebanyak 557.887 kasus.
