Erupsi Pagi Ini, Gunung Ili Lewotolok NTT Siaga
sinpo, JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menginformasikan, aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terjadi hingga Kamis (3/12/2020) pagi.
Ia mengatakan, berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga pagi tadi, tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak.
"Pantauan PVMBG yang berada di Pos Pengamatan Gunung api Ili Lewotolok, erupsi terjadi pada pukul 03.54 WIT waktu setempat," kata Raditya melalui pernyataan pers, Kamis (3/12/2020).
Masih berdasarkan informasi PVMBG, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi gunung dengan ketinggian 1.623 meter di atas permukaan laut tersebut terekam di seismogram dengan amplitude 5 mm dan berdurasi 25 detik.
"Erupsi disertai gemuruh lemah dan sinar api kurang lebih 20 meter di atas puncak kawah," ucapnya.
Selanjutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 7.968 jiwa. Mereka tersebar di 19 titik pos penampungan dan banyak rumah warga lainnya.
Dirinya merinci jumlah warga yang berada di pos penampungan antara lain, kantor bupati lama 1.366 jiwa, SMPN I Nubatukan 873 jiwa, aula kantor camat 653 jiwa, Parak Walang 456 jiwa, Desa Tapolangu 287 jiwa, aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279 jiwa, aula Kopdit Ankara 169 jiwa, serta los pasar Lamahora 112 jiwa.
"Kemudian aula Kelurahan Lewoleba Timur ada 65 jiwa, aula Selandoro terdapat 50 jiwa, aula GMIT Maranatha 64 jiwa dan aula BKD PSDM sebanyak 46 jiwa," imbuh Kapusdatin.
Sedangkan yang berada di rumah-rumah warga, lanjutnya, BPBD mencatat di daerah Lewoleba Timur terdapat 1.042 jiwa, Selandoro 1.015 jiwa, Lewoleba Selatan 467 jiwa, Lewoleba 347 jiwa, Lewaleba Tengah 286 jiwa, Lewoleba Barat ada 286 jiwa dan Lewoleba Utara terdapat 105 jiwa.
Menyikapi penanganan darurat erupsi Gunung Ili Lewotolok, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung pada 29 November 2020 hingga 12 Desember 2020.
Penetapan ini tercantum di dalam Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 610 Tahun 2020, tertanggal 30 November 2020," pungkas Raditya.
Sebagaimana diketahui, Gunung Ili Lewotolok mengalami erupsi pada Senin (30/11/2020) lalu, sekitar pukul 08.33 waktu setempat. Tinggi kolom teramati 1.400 meter di atas puncak.
Saat ini, status Gunung Ili Lewotolok berada pada level III atau siaga. PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung, pendaki atau wisatawan agar tidak berada di sekitarnya.
Pendakian serta aktivitas lainnya juga tidak diperkenankan pada zona perkiraan bahaya di dalam area kawah gunung, serta seluruh area dalam radius 4 km dari puncak Gunung Ili Lewotolok

