Inspiratif! Warga Binaan Panti Sosial Bina Daksa Punya Usaha Kerajinan Rumah
sinpo, JAKARTA - Kondisi umum yang dihadapi penyandang disabilitas di tengah masyarakat antara lain masih rendahnya tingkat partisipasi dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan, pelatihan, hingga urusan pekerjaan.
Salain itu, penyandang disabilitas saat ini juga dianggap masih terinklusi dari lingkungan sosial, serta akses terhadap fasilitas layanan publik yang masih terbatas.
Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti merupakan salah satu Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan memberikan pelayanan rehabilitasi sosial kepada difabel (penyandang cacat).
Warga binaan sosial di dalamnya menjalankan usaha kerajinan yang hasil produknya menarik, antara lain produk batik tulis, sovenir ondel-ondel, sapu lantai, kain pel dan keset.
Tim Abdimas Kampus UPI YAI dan Dinas Sosial DKI Jakarta membantu memberikan pendampingan terhadap mereka.
Pembinaan dilakukan terhadap mereka karena menghadapi berbagai persoalan, mulai dari permasalahan psikologis sumber daya manusia (SDM), permasalahan proses produksi, permasalahan daya kreativitas produk yang belum mempunyai merk, permasalahan pasar, permasalahan rencana usaha dan terkait media promosi.
"Oleh sebab itu, tim abdi masyarakat memberikan konseling, pendampingan dalam memotivasi dan meningkatkan kreatifitas PLJP (Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan) sebagai pendamping warga binaan sosial, dalam meningkatkan kapabilitas," jelas peneliti Universitas Persada Indonesia YAI, Rilla Sovitriana, Selasa (1/12/2020).
Selain itu, untuk membantu kualitas dan potensi produk mereka, diberikan bantuan dengan mengarahkan PLJP dalam menghasilkan produk yang dibuat oleh warga binaan sosial, serta pemahaman proses produksi mengenai konsep dasar produksi dan distribusi pemasaran produk.
Selanjutnya, memberikan pemahaman kepada PJLP sebagai pendamping warga binaan sosial akan pentingnya kreatifitas produk, sehingga warga binaan sosial mampu menghasilkan produk yang berkualitas.
"Kemudian, membantu mengembangkan pasar dari hasil produk para warga binaan sosial dan memberikan pemahaman kepada PJLP membuat rencana usaha," jelasnya.
Di sampimng itu, juga diberikan bantuan untuk memasarkan hasil produ kerajinan tangan yang dihasilkan para warga binaan sosial, melalui media daring.
"Metode Pendekatan yang digunakan untuk mencapai target luaran yang ditetapkan adalah pelatihan, bimbingan teknis, pendampingan, fasilitasi dan mediasi usaha," kata Rilla.
Tim pendamping, lanjutnya, menyusun langkah dan prosedur dalam mencari solusi yang dihadapi mitra yang bakal ikut serta terlibat di dalamnya.
"Pelaksanaan program ini melibatkan pakar yang berpengalaman dalam pemberdayaan usaha kecil," pungkas dia.

