Cegah Penularan COVID-19, Satgas Pastikan Ikut Pantau Pelaksanaan Pilkada 2020
sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Polri dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
"Termasuk juga pemerintah daerah yang menyelenggarakan Pilkada," ucap Wiku melalui keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/11/2020).
Ia memastikan, Satgas akan selalu memantau perkembangan zonasi dari 319 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada, sebagai dasar pelaksaanaan kegiatan.
Selain itu, kata dia, Satgas juga akan melakukan upaya pencegahan lainnya dengan merancang peraturan tahapan pemilihan serentak. Hal ini dilakukan agar tidak memperbesar peluang penularan COVID-19.
Sampai saat ini, Wiku mengungkapkan berbagai pelaporan pelanggaran maupun hasil evaluasi simulasi pilkada menjadi bahan perbaikan kedepannya. Salah satu bukti respon pemerintah dan adaftif terhadap perkembangan yang ada, yaiu perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 6 menjadi PKPU No. 13.
"Maupun Satgas COVID-19 yang terus memfasilitasi penyediaan alat testing untuk keperluan screening," imbuh pakar bidang kesehatan masyarakat ini.
Lebih lanjut, dirinya memastikan Satgas Penanganan COVID-19 pusat dan daerah selalu berkoordinasi ketika terjadi kerumunan, seperti saat terjadinya demonstrasi terkait Undang-Undang Cipta Kerja.
Selain itu, lanjut Wiku, Satgas daerah juga secara aktif melakukan tes screening , baik kepada pendemo yang diamankan, serta petugas pengamanan.
"Tidak berhenti pada upaya screening, bagi demonstran yang reaktif, dilanjutkan dengan testing untuk diagnostik dan isolasi atau perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara daerah setempat," katanya.
Guru Besar Universitas Indonesia ini menambahkan, berdasarkan pelaporan dalam rapat koordinasi mingguan, dinas kesehatan setempat yang daerahnya terjadi kerumunan tengah melakukan penjaringan, baik testing (pemeriksaan) maupun tracing (pelacakan) secara agresif.
"Kami akan selalu menginfokan update, follow up dari perkembangan potensial lonjakan kasus," tandas pria bergelar profesor ini.

