KTT APEC Virtual, Jokowi Sampaikan Tiga "Jurus" Keluar dari Masa Sulit Pandemi
sinpo, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) saat ini menghadapi kondisi sulit sebagai dampak pandemi COVID-19.
Presiden mengungkapkan, produk domestik bruto (PDB) APEC mengalami kontraksi hingga 2,7 persen, sementara 74 juta penduduk ekonomi anggota APEC kehilangan mata pencarian.
Kepala Negara menegaskan, perlunya bagi semua pihak harus bersama-sama membalikkan keadaan tersebut.
Setidaknya terdapat tiga langkah yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya saat menghadiri KTT APEC 2020 dari Istana Bogor, Jawa Barat yang untuk kali pertama digelar secara virtual, Jumat (20/11/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini, ketiga 'jurus' yang disarankannya mampu dilakukan bersama-sama agar keluar dari masa sulit ini.
"Pertama, merajut kembali strategic trust. Keberhasilan banyak negara selama ini dimungkinkan melalui kerja sama yang terjalin dengan negara-negara lain," kata Jokowi.
Ia menuturkan, visi APEC pasca-2020 yang diharapkan akan disepakati oleh para pemimpin kawasan pada pertemuan tahun ini.
Selain itu, diharapkannya mampu menjadi momentum untuk mempertebal kepercayaan strategis, guna mewujudkan kerja sama saling menguntungkan.
"Kedua, ekonomi anggota APEC harus dapat mereaktivasi pertumbuhan perekonomian masing-masing negara," lanjut Presiden.
Jokowi mengharapkan, pada 2021 mendatang akan terjadi pertumbuhan positif, usai sebagian besar negara mengalami pertumbuhan negatif di masa pandemi.
"Upaya kita harus dimulai dari sekarang. Perjalanan bisnis esensial harus didorong, termasuk dengan optimalisasi APEC Business Travel Card yang dilengkapi protokol kesehatan," jelasnya.
Di samping itu, Kepala Negara menegaskan pentingnya untuk memperkuat rantai pasok di kawasan, konektivitas, dan digitalisasi ekonomi.
Adapun yang ketiga, lanjutnya, APEC harus terus mendorong perdagangan multilateral yang terbuka dan adil. Langkah ini melanjutkan semangat Bogor Goals 1994, reformasi struktural harus dilakukan masing-masing negara untuk dapat mendorong perdagangan multilateral.
"Saat ini, tidak ada pilihan lain bagi ekonomi anggota APEC untuk tetap bekerja sama sebagaimana yang telah berhasil disepakati di Kota Bogor pada 26 tahun silam," pungkas mantan Wali Kota Solo ini.

