Jelang Nataru, Pemerintah Pastikan Harga Sapi di Tingkat Peternak Aman
SinPo.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan, stok dan harga sapi hidup di tingkat produsen tetap terkendali menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) hingga Lebaran tahun depan. Saat ini, harga sapi di kandang peternak masih berada di bawah batas acuan yang ditetapkan pemerintah.
"Stok saat ini cukup dan harga di tingkat produsen Rp52 ribu sampai Rp53 ribu per kg bobot badan. Lebih rendah dari harga acuan," kata Sudaryono dalam Rapat Kerja Nasional ke-3 Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI), Sabtu, 20 Desember 2025.
Sudaryono merujuk regulasi terbaru terkait harga acuan pembelian sapi hidup. Berdasarkan Peratuan Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024 telah ditetapkan harga acuan pembelian (HAP) sapi hidup ditingkat produsen yaitu Rp 56.000-Rp. 58.000 per kg bobot badan.
Ia kemudian menautkan stabilitas harga dengan penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah. Program ini menjadi jaminan pasar bagi produk peternakan, terutama susu.
"MBG adalah jaminan. Dulu orang pelihara sapi perah, ada yang masih belum diserap susunya. Sekarang MBG semua rebutan, tidak ada peternak sapi perah yang susunya tidak akan diserap," tegasnya.
Untuk itu, Sudaryono meminta APPSI berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah. "Kami ingin APPSI menjadi mata, telinga dan corong dari pemerintah. Baik katakan baik, yang tidak baik laporkan kita selesaikan," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya laporan cepat dari asosiasi ketika terjadi gangguan produksi, penyakit hewan, ataupun masalah tata niaga di lapangan. Dengan pola komunikasi ini, pemerintah berharap problem yang dihadapi peternak dapat direspons lebih sigap dan terukur.
Sementara itu, Ketua Umum APPSI yang juga Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mengamini bahwa kedekatan asosiasi dengan Kementerian Pertanian selama ini memberi banyak manfaat.
Ia mencontohkan bagaimana kegiatan APPSI di daerah bisa mendatangkan perhatian dan bantuan, sekaligus mengangkat derajat peternak melalui kontes sapi dan berbagai program pendukung lainnya.
Muzani juga menyoroti potensi besar pengembangan sapi perah dan unggas dalam kerangka MBG. "Sehingga peternak memiliki kepastian off-taker dan peluang usaha yang lebih menjanjikan ke depan," kata Muzani.
