Australia akan Revisi UU Pengendalian Senjata Pasca-Penembakan di Pantai Bondi
SinPo.id - Australia akan segera merevisi undang-undang pengendalian senjata untuk memperketat kepemilikan senjata pasca penembakan di perayaan Hanukkah di Pantai Bondi, Sydney, yang menewaskan 15 orang, termasuk seorang warga Israel.
Adapun salah satu usulan dalam revisi tersebut, yakni membatasi jumlah senjata yang dapat dimiliki seseorang dan meninjau kembali lisensi yang dipegang dari waktu ke waktu.
“Pemerintah siap untuk mengambil tindakan apa pun yang diperlukan. Termasuk di dalamnya adalah kebutuhan akan undang-undang senjata yang lebih ketat,” kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dilansir dari AP, Selasa, 16 Desember 2025.
Diketahui, kasus penembakan tersebut terjadi ketika ribuan orang yahudi berkumpul di Pantai Bondi untuk acara Chanukah by the Sea atau perayaan festival yahudi. Pelaku merupakan seorang ayah berusia 50 tahun, bersama dengan putranya yang berusia 24 tahun.
Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut, dan 25 orang lainnya termasuk anak-anak masih dirawat di rumah sakit, 10 di antaranya dalam kondisi kritis.
Berdasarkan rekaman video yang beredar, terlihat seorang pria yang tampak menaklukkan dan melucuti senjata salah satu pelaku, meskipun dirinya ikut tertembak di bahu. Pria itu diidentifikasi oleh Menteri Dalam Negeri Tony Burke sebagai Ahmed al Ahmed, yang merupakan pemilik toko buah berusia 42 tahun.
Al Ahmed sendiri merupakan warga negara Australia yang bermigrasi dari Suriah pada tahun 2006. Keluarganya mengatakan, dia memiliki latar belakang di pasukan keamanan Suriah. Namun saat ini tengah menjalani operasi akibat luka di bahu.

