Wamenag Imbau Laporkan Kerusakan Rumah Ibadah Akibat Banjir dan Longsor di Sumatra

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 15 Desember 2025 | 18:56 WIB
Wakil Menteri Agama RI Romo Muhammad Syafi'i (SinPo.id/ Dok. Kemenag)
Wakil Menteri Agama RI Romo Muhammad Syafi'i (SinPo.id/ Dok. Kemenag)

SinPo.id - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i mengimbau jajarannya di daerah untuk melaporkan rumah ibadah yang mengalami kerusakan akibat diterpa bencana banjir dan longsor di Sumatra. Termasuk gereja yang akan digunakan oleh umat Kristiani untuk melaksanakan kegiatan Natal.

"Kita meminta kepada aparat Kemenag di daerah untuk segera melaporkan kerusakan yang dialami rumah-rumah ibadah saudara kita yang Nasrani agar tidak terhalang kegiatan mereka melaksanakan Natal dan Tahun Baru," kata Syafi'i dalam keterangannya, Senin, 15 Desember 2025.

Politisi Partai Gerindra ini menyampaikan, selain gereja, banyak masjid, musalla, dan surau, yang mengalami kerusakan. Rumah ibadah yang terdampak tersebut didata agar bisa segera dilakukan perbaikan. Sehingga dapat digunakan kembali sebagaimana mestinya.

"Karena apapun ceritanya, perbaikan fisik ini sangat mendesak, tapi bagaimana ketenangan psikis, itu tentu dibentuk oleh kegiatan keagamaan. Oleh karena itu, harus segera diperbaiki," ujarnya.

Syafi'i melanjutkan, untuk anak-anak yang terdampak bencana, pihaknya membuka opsi pembelajaran daring bagi siswa lembaga pendidikan agama dan keagamaa.

"Khusus yang terkait dengan properti yang berada di bawah naungan Kemenag, kami ingin memastikan bahwa anak-anak yang belajar di pondok, madrasah, tidak boleh kehilangan haknya untuk terus belajar. Kalau mungkin kondisi fisik dari pondok dan madrasahnya belum memungkinkan, kami telah mengambil kebijakan bisa dilakukan kegiatan belajar mengajarnya secara daring," ujarnya.

Syafi'i menerangkan, upaya tahap awal yang dilakukan Kemenag saat ini yaitu melakukan langkah tanggap darurat terlebih dahulu. Fokusnya, bagaimana warga yang terdampak bisa menghadapi bencana, bisa bertahan dan tetap semangat. Kemudian, baru memperbaiki properti yang mengalami kerusakan.

"Tentu saja kami terus berupaya, selain tanggap barurat yang sudah kami lakukan, kami terus mengumpulkan pembiayaan untuk kemudian merenovasi pondok dan madrasah yang mengalami rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI