Wagub DKI: Ekspresi Iman di Ruang Publik Menandai Jakarta sebagai Kota Bersama
SinPo.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan keterbukaan ruang publik bagi ekspresi keagamaan menjadi penanda Jakarta berkembang sebagai kota yang inklusif dan milik bersama seluruh warganya. Dia menilai kebijakan tersebut mencerminkan penguatan toleransi dan kebersamaan di tengah kemajemukan masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Rano saat menghadiri Perayaan Natal 2025 Gereja Mawar Sharon (GMS) Regional Jakarta, Jawa Barat, dan Banten di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2, Tangerang, Banten, Minggu, 14 Desember 2025.
Rano menyinggung penyelenggaraan Christmas Carol secara kolosal yang digelar di sejumlah ruang publik Jakarta. Menurut dia, kegiatan tersebut menjadi peristiwa bersejarah karena melibatkan ribuan peserta dan berlangsung di lokasi ikonik ibu kota.
“Belum pernah ada Christmas Carol yang dinyanyikan oleh seribu orang di Bundaran HI. Ini menandakan bahwa Jakarta telah menjadi kota bersama,” kata dalam keterangan resminya, Minggu, 14 Desember 2025.
Dia menjelaskan, ketika panitia mengajukan izin penggunaan ruang publik seperti Kota Tua, Taman Literasi, dan Bundaran HI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong agar kegiatan tersebut dilaksanakan secara terbuka dan melibatkan banyak peserta.
“Apa pun agama dan latar belakang sukunya, setiap warga punya hak yang sama untuk beriman kepada Tuhan serta mengekspresikan nilai-nilai kebersamaan di ruang publik,” ungkapnya.
Selain menyinggung keterbukaan ruang publik, Rano juga menyampaikan apresiasi kepada pengurus dan jemaat GMS yang dinilainya berperan aktif menjaga kerukunan dan persatuan. Menurut dia, perayaan Natal menjadi momentum untuk meneguhkan nilai kasih, kedamaian, dan harapan di tengah keberagaman.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pengurus GMS yang selama ini berperan aktif dalam memelihara kerukunan, mempererat persatuan, serta mendukung pembangunan Kota Jakarta,” tuturnya.
Rano berharap semangat tersebut terus dijaga dan diwujudkan melalui aksi nyata, termasuk kegiatan sosial dan kepedulian terhadap masyarakat yang tengah mengalami musibah. Dia menilai solidaritas sosial menjadi bagian penting dari makna perayaan Natal.
“Oleh karena itu, Natal hendaknya diisi dengan aksi nyata melalui kegiatan sosial, donasi, maupun kepedulian moral bagi mereka yang membutuhkan,” tandasnya.
