Pemprov DKI Dorong Konsumsi Lewat Insentif Pajak di Jakarta Festive Wonders
SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengandalkan insentif perpajakan untuk mendorong konsumsi masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru melalui ajang Jakarta Festive Wonders 2025. Program ini menargetkan pusat perbelanjaan dan hotel sebagai penggerak utama aktivitas ekonomi ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan lomba digitalisasi transaksi dan dekorasi tersebut tidak hanya bersifat seremonial, tetapi dirancang untuk menjaga stabilitas inflasi sekaligus meningkatkan daya tarik Jakarta sebagai destinasi belanja dan wisata.
“Yang ingin kami dorong adalah pergerakan ekonomi. Kalau orang datang, berbelanja, menginap, maka konsumsi bergerak dan inflasi bisa lebih terkendali,” ujar Pramono dalam keterangannya, Sabtu, 13 Desember 2025.
Ajang yang berlangsung pada 13 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026 itu diikuti sekitar 300 hotel dan 101 pusat perbelanjaan.
"Pemprov DKI memberikan pengurangan hingga pembebasan pajak reklame bagi peserta lomba, sebagaimana diatur dalam Keputusan Gubernur Nomor 870 Tahun 2025," ungkap dia.
Menurut Pramono, insentif pajak tersebut sengaja diberikan agar pengelola mal dan hotel tidak ragu berinvestasi pada dekorasi dan promosi.
“Kalau tenant mau ikut, silakan. Kami siapkan insentif perpajakan agar semua berani berkreasi,” kata Pramono.
Lebih jauh, dia menilai langkah ini relevan dengan kondisi inflasi Jakarta yang hingga November 2025 tercatat sebesar 2,27 persen. Pramono menyebut, angka tersebut diproyeksikan masih berada dalam sasaran nasional hingga akhir tahun, yakni di kisaran 2,6–2,7 persen.
"Data Badan Pusat Statistik Jakarta menunjukkan sektor akomodasi serta makanan dan minuman tumbuh 9,55 persen sepanjang 2025. Tingkat penghunian kamar hotel berbintang pada Oktober mencapai 57,69 persen, sementara hotel nonbintang berada di level 42,36 persen," tutur dia.
Selain sektor pariwisata, lanjutnya, kinerja ekonomi Jakarta juga ditopang tingginya okupansi pusat perbelanjaan yang mencapai 96 persen dari total 102 mal. Pramono menyebut kontribusi Jakarta terhadap Produk Domestik Bruto nasional masih dominan, yakni 16,61 persen.
“Jakarta masih menjadi tumpuan ekonomi nasional. Karena itu, kegiatan seperti ini penting agar perayaan akhir tahun tetap meriah tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi,” tandasnya.
Sebagai informasi, Jakarta Festive Wonders 2025 digelar melalui kolaborasi Pemprov DKI dengan Bank Indonesia DKI Jakarta, Otoritas Jasa Keuangan Jabodebek, serta sejumlah asosiasi perhotelan dan ritel.
