Pastikan Kesiapan Nataru, Kemenhub Prediksi Terjadi 5,53 Juta Pergerakan ke Sumut

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 11 Desember 2025 | 11:58 WIB
Menhub Dudy mengecek kesiapan kapal untuk Nataru. (SinPo.id/dok. Dephub)
Menhub Dudy mengecek kesiapan kapal untuk Nataru. (SinPo.id/dok. Dephub)

SinPo.id - Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan memperkirakan akan terjadi pergerakan 5,53 juta orang atau 4,63 persen, menuju Sumatra Utara pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Angka tersebut membuat Sumut berpotensi menjadi salah satu tujuan favorit pada perayaan di akhir dan awal tahun mendatang. 

"Toba merupakan salah satu tempat yang pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru cukup ramai penggunaan atau pemanfataan jalur lintas penyeberangan di mana ada sekitar 357 kapal pada wilayah kerja ini," ujar Menhub Dudy Purwagandhi saat meninjau Pelabuhan Ajibata, di Kabupaten Toba, dikutip Kamis, 11 Desember 2025. 
 
Dudy juga menginstruksikan agar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba bersinergi dengan stakeholder lain. Hal ini untuk mempersiapkan sarana dan prarana transportasi penyeberangan. 

Saat ini, KSOPP Danau Toba membawahi 10 pelabuhan penyeberangan yang beroperasi antara lain Pelabuhan Penyeberangan Balige, Onanrunggu, Muara, Sipinggan, Ambarita, Tigaras, Simanindo, Ajibata Tomok, Tomok, serta Ajibata. Pelabuhan Ajibata sendiri melayani dua lintas penyeberangan yaitu Ajibata - Tomok dan Ajibata– Ambarita.

Dudy juga mengingatkan pentingnya ramp check, jumlah muatan, serta kondisi awak kapal dan cuaca. Terkait ramp check,  semua pihak harus memastikan kapal-kapal yang berlayar di Danau Toba adalah kapal-kapal yang laik dan jumlah muatannya sesuai dengan kapasitasnya.

Selain kondisi kapal, Dudy juga berpesan agar kondisi awak kapal menjadi perhatian. Sebab, jika awak kapal kelelahan, konsentrasi saat bertugas bisa berkurang.

Terakhir, kondisi cuaca yang akhir-akhir ini sering berubah juga harus menjadi perhatian. Dudy berharap, informasi tentang kondisi cuaca disampaikan kepada operator dan masyarakat secara langsung. Dengan begitu, zero accident dan zero fatality dapat terwujud.

"Jangan memberikan kesempatan kepada operator untuk memaksakan diri berlayar apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan. Tolong berikan penjelasan kepada masyarakat dengan baik agar masyarakat mengetahui kondisi cuaca dan juga memahami apabila terjadi penundaan keberangkatan atau mungkin pembatalan," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI