Gempa 7,5 Guncang Jepang Timur Laut, 90.000 Warga Dievakuasi, Tsunami Sempat Diperingatkan
SinPo.id - Sebuah gempa berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang wilayah timur laut Jepang pada Senin malam 8 Desember 2025 perintah evakuasi bagi sekitar 90.000 penduduk serta peringatan tsunami yang kemudian diturunkan menjadi imbauan.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) semula memperingatkan potensi tsunami setinggi 3 meter di pesisir timur laut, namun gelombang yang terpantau hanya berkisar 20–70 cm di sejumlah pelabuhan. Pada dini hari Selasa, status peringatan diturunkan menjadi advisory.
Gempa berpusat sekitar 80 km dari pesisir Aomori dengan kedalaman 54 km. Di Kota Hachinohe, kekuatan guncangan tercatat intensitas “upper 6” pada skala Jepang, membuat orang sulit berdiri dan menyebabkan kerusakan pada furnitur serta bangunan.
NHK melaporkan sejumlah orang terluka di Hachinohe, dengan tujuh korban luka telah dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sadar. Perdana Menteri Sanae Takaichi menyatakan pemerintah telah membentuk tim darurat di pusat krisis untuk menilai kerusakan dan melaksanakan operasi penyelamatan.
Minoru Kihara, Kepala Sekretaris Kabinet, menegaskan pemerintah “mengupayakan segala langkah untuk penanggulangan darurat, termasuk evakuasi, penyelamatan, dan bantuan.”
Sementara itu, Tohoku Electric Power dan Hokkaido Electric Power melaporkan tidak ada gangguan di fasilitas nuklir Higashidori, Onagawa, maupun di lokasi Fukushima yang rusak akibat gempa besar 2011. Ribuan rumah sempat kehilangan listrik, namun jumlahnya kemudian turun menjadi ratusan.
Kereta East Japan Railway menghentikan sebagian layanan di wilayah terdampak. Foto dari kantor Kyodo News di Hakodate menunjukkan rak buku dan dokumen berjatuhan akibat guncangan.
JMA memperingatkan kemungkinan gempa kuat susulan dalam beberapa hari ke depan, serta mengeluarkan “megaquake advisory” untuk kawasan luas dari Hokkaido hingga Chiba.
Di pasar keuangan, yen sempat melemah terhadap dolar dan euro setelah kabar gempa, sebelum kembali menguat sebagian.
Jepang, yang berada di “Ring of Fire”, mencatat sekitar 20% gempa dunia dengan magnitudo 6 ke atas. Wilayah timur laut sebelumnya mengalami tragedi besar pada 11 Maret 2011, ketika gempa 9,0 magnitudo memicu tsunami dahsyat yang menewaskan hampir 20.000 orang dan menyebabkan krisis nuklir Fukushima.