Laporan Gates Foundation: Kematian Anak Dunia Diproyeksikan Naik untuk Pertama Kalinya Sejak 2000

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 08 Desember 2025 | 07:21 WIB
Foto: UNICEF
Foto: UNICEF

SinPo.id - Sekitar 200.000 lebih anak di bawah usia lima tahun diproyeksikan akan meninggal di seluruh dunia akhir tahun ini akibat dari pemotongan bantuan internasional dari sejumlah negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Laporan dari Gates Foundation telah memproyeksikan bahwa, pada akhir tahun 2025, akan ada 4,8 juta kematian anak, dibandingkan dengan 4,6 juta pada tahun sebelumnya.

Padahal hingga saat ini, kematian anak di bawah lima tahun di seluruh dunia telah menurun setiap tahun sejak tahun 2000, ketika jumlahnya saat ini mencapai 10 juta.

“Tahun ini, sayangnya, hampir pasti menjadi tahun pertama abad ini di mana hal itu tidak hanya berhenti, tetapi berbalik (jumlahnya meningkat),” kata CEO Gates Foundation Mark Suzman, dilansir dari The Independent, Senin, 8 Desember 2025.

“Sejauh ini, penyebab tunggal kematian terbesar adalah pemotongan bantuan internasional. Ketika Anda menarik kembali dana secara tiba-tiba, hal itu memiliki konsekuensi, dan sayangnya konsekuensi tersebut diukur dalam nyawa manusia," imbuhnya.

Menurutnya, jika pendanaan untuk kesehatan berkurang sebesar 20 persen, sejalan dengan pemotongan yang diusulkan oleh sejumlah negara, maka 12 juta anak lagi dapat meninggal pada tahun 2045.

"Ada sesuatu yang sangat menghancurkan tentang seorang anak yang meninggal karena penyakit yang kita tahu cara mencegahnya. Selama beberapa dekade, dunia telah membuat kemajuan yang stabil dalam menyelamatkan nyawa anak-anak," ungkapnya.

"Namun sekarang, ketika tantangan meningkat, kemajuan itu berbalik arah. Itu berarti lebih dari 5.000 ruang kelas anak-anak akan hilang, karena mereka meninggal sebelum mereka belajar menulis nama mereka atau mengikat tali sepatu mereka," kata Gates menambahkan.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, juga telah memperingatkan dampak dari pemotongan dana, terutama oleh Amerika Serikat, terhadap bantuan kemanusiaan.

Ia mengatakan, berkurangnya kontribusi untuk pembangunan dan bantuan kemanusiaan, akan mengakibatkan bencana besar bagi masyarakat yang menghadapi kelaparan, kurangnya layanan kesehatan, dan runtuhnya infrastruktur penting.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI