Menhub Minta Jajaran Laut Siaga 24 Jam Antisipasi Cuaca Ekstrem Nataru

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 08 Desember 2025 | 02:35 WIB
Menteri Perhubungan
Menteri Perhubungan

SinPo.id -  Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meminta seluruh jajarannya untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di laut menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Sebab, gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan dengan intensitas tinggi, dapat memengaruhi keselamatan pelayaran. 

"Karena itu, saya menegaskan seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut dan seluruh unit pelaksana di lapangan harus siaga 24 jam, tanpa kompromi," kata Dudy dalam Rapat Koordinasi Angkutan Laut Nataru 2025/2026 Jakarta, Minggu, 7 Desember 2025. 

Ia menjelaskan, berdasarkan survei Potensi Pergerakan Orang pada masa Nataru, diprediksi sebanyak 2,62 juta orang akan melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi laut.

Untuk itu, Dudy menekankan komitmen dan semangat untuk memastikan perjalanan masyarakat berlangsung selamat. 

"Keselamatan bukan hanya prioritas, keselamatan adalah harga mati, keselamatan yang terbaik adalah keselamatan yang bahkan tidak disadari karena tidak ada insiden yang terjadi," imbuhnya. 

Dudy kembali mengingat insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali dan peristiwa Kebakaran KM Barcelona VA di perairan Talise, Sulawesi Utara beberapa waktu lalu. Insiden-insiden di laut yang membawa korban ini membawa pesan yang tegas, yakni pentingnya mengutamakan keselamatan. 

Dudy lantas meminta seluruh jajaran Ditjen Perhubungan laut untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, mengidentifikasi tantangan nyata di lapangan, dan merumuskan langkah inovatif yang berdampak bagi masyarakat luas. 

Selain itu, ia meminta pemeriksaan kelaiklautan kapal (ramp check) diperketat dan menyeluruh, perkuat pengawasan kelebihan muatan , kesiapsiagaan SAR dan keamanan pelayaran harus dioptimalkan serta koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan instansi terkait harus dilakukan real-time. 

"Kapal yang tidak memenuhi standar tidak boleh diberikan izin berlayar. Informasi cuaca ekstrem harus tersampaikan cepat dan jelas," tukasnya. 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI