Perkuat Misi Kemanusiaan, Lazismu Kirim Enam Truk Bantuan untuk Palestina
SinPo.id - Komitmen Lazismu dalam mendukung kemanusiaan internasional kembali tampak nyata melalui rangkaian aktivitas dalam Join Action for Palestine ke-4 bersama Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ). Dimulai dari Jakarta hingga Mesir, perjalanan tim Lazismu memperlihatkan proses panjang dan terukur untuk memastikan setiap bantuan dari masyarakat Indonesia tersalurkan dengan aman, tepat sasaran, dan sesuai kebutuhan warga Palestina yang tengah menghadapi musim dingin dan krisis berkepanjangan.
Berangkat dari Jakarta Membawa Amanah Donatur
Pada Minggu, 30 November 2025, tim Lazismu bersama delegasi POROZ bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Mesir. Sebanyak tujuh amil Lazismu yang mewakili Lazismu Pusat, Lazismu Jawa Tengah, dan Lazismu Sumatera Utara diberangkatkan untuk mengawal bantuan masyarakat Indonesia.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Barry Adithya, menegaskan bahwa keberangkatan ini merupakan bentuk amanah besar dari para donatur.
“Kita akan membagikan bantuan dan dukungan kemanusiaan. Doakan kami agar misi ini lancar dan dapat kembali ke tanah air dengan selamat,” ujarnya. Bantuan yang disiapkan mencakup makanan dan pakaian hangat bagi pengungsi Palestina yang sedang menghadapi musim dingin.
Selimut dan Gandum untuk Warga Palestina
Setibanya di Mesir, tim Lazismu segera bergerak. Pada 1 Desember 2025, mereka mengunjungi pabrik selimut di Kota Ashir min Ramadan. Kunjungan ini bukan seremonial, tetapi bagian penting untuk memastikan selimut yang akan dikirim benar-benar berkualitas.
Barry Adhitya menjelaskan empat proses utama pembuatan selimut: merajut benang, pewarnaan, pemotongan dan penjahitan, hingga pengemasan. Sementara itu, Direktur Penghimpunan dan Kerjasama Lazismu Pusat Mochammad Sholeh Farabi menegaskan kualitas produk tersebut. “Selimutnya tebal dan nyaman dipakai,” ujarnya. Satu truk kontainer selimut pun disiapkan sebagai bantuan musim dingin.
Tak berhenti di situ, tim Lazismu juga mengunjungi pabrik pengolahan gandum di Kota Salheya Jadidah. Satu truk kontainer berisi gandum yang merupakan kombinasi gandum lokal dan impor akan diolah menjadi roti—makanan pokok di Palestina.
“Pabrik ini melayani pemesanan untuk wilayah-wilayah konflik, termasuk Palestina,” kata Barry.
Untuk memastikan bantuan dapat didistribusikan hingga ke penerima manfaat, Lazismu menjalin kerja sama strategis dengan otoritas setempat. “Lazismu bekerja sama dengan Egyptian Red Crescent, Palang Merah di Mesir yang kemudian bisa mengakses bantuan masuk melalui jalur Rafah dan sampai di Gaza, Palestina," jelasnya.
Bantuan gandum ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tujuh hari untuk dapat sampai dan terdistribusi di Gaza, terhitung mulai Selasa, 2 Desember 2025. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan kebutuhan pangan dasar masyarakat Palestina dapat terpenuhi.
Siapkan Bantuan Pangan dan Medis Sesuai Kebutuhan Warga Palestina
Pada hari yang sama, tim Lazismu meninjau gudang logistik di Kota Ismailiah. Di sini, paket bantuan dirancang dengan memperhatikan budaya dan pola makan masyarakat Palestina. Kepala Kantor Lazismu Mesir, Fahd Abdul Malik, menjelaskan pemilihan bahan pangan seperti hummus kaleng, adas, roti isy, dan ragi roti yang merupakan bagian dari keseharian warga Palestina.
Selain itu, berbagai bahan pokok seperti minyak, teh, kaldu, kurma, pasta, beras, burghul, tuna, keju, dan gula juga disiapkan. “Ini semua adalah amanah dari para donatur di tanah air," kata Barry.
Lazismu juga meninjau paket medical supply yang difokuskan pada kebutuhan perawatan luka. Karena pembatasan logam oleh otoritas, beberapa alat seperti gunting bedah tidak dapat dikirim. Sebagai gantinya, paket medis diperkuat dengan antiseptik, kain kasa, sarung tangan, dan perlengkapan lain yang tidak berbahan logam.
“Paket ini kami kirimkan sebanyak ratusan kotak dalam satu truk kontainer,” jelas Barry.
Dua Puluh WC Portabel sebagai Solusi Sanitasi Darurat
Sebagai bentuk inovasi dalam kondisi serba terbatas, Lazismu juga mengirimkan satu truk kontainer berisi 20 unit WC umum portabel berbahan PVC. Hal ini merupakan solusi karena bahan logam dilarang masuk ke Palestina. “Fungsinya untuk menyediakan fasilitas sanitasi darurat,” jelas Barry.
Bantuan fasilitas WC umum portabel tersebut didesain agar mudah dipasang dan dipindahlan sesuai dengan kondisi di lapangan. “Alhamdulillah Lazismu bekerja sama dengan mitra lokal yang akhirnya bisa membawa alat ini,” pungkasnya.
Enam Truk Bantuan Resmi Diberangkatkan
Pada 2 Desember 2025, enam dari total 13 truk bantuan yang diberangkatkan POROZ berasal dari Lazismu. Truk-truk tersebut berisi 3 truk gandum, 1 truk selimut, 1 truk medical supply, dan 1 truk WC portabel. Ada pula satu truk kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain yang tergabung dalam POROZ berisi paket makanan.
Perjalanan menuju Rafah diperkirakan memakan waktu beberapa hari dengan banyak titik pemeriksaan. “Akan ada pemeriksaan ketat,” ujar Fahd, menggambarkan tantangan distribusi logistik di wilayah konflik.
Solidaritas Indonesia yang Tak Pernah Padam
Melalui rangkaian kegiatan ini, Lazismu menunjukkan keluwesan, ketelitian, dan kesungguhan dalam menjalankan misi kemanusiaan internasional. Dari memastikan kualitas selimut, menyesuaikan makanan, menyiapkan fasilitas sanitasi, hingga menembus regulasi pengiriman ke wilayah konflik—semuanya menjadi bukti bahwa bantuan dari masyarakat Indonesia bukan sekadar kiriman barang, tetapi wujud nyata empati dan solidaritas.
“Ini semua kami lakukan karena ada dukungan dari para donatur dan muzaki,” ungkap Barry.
Misi kemanusiaan Lazismu di Palestina pun terus berlanjut—membentang dari Jakarta hingga Gaza, menembus batas politik demi kemanusiaan.
Terima Kasih dari Gaza untuk Indonesia
Yaqub Al Ghandur, Ketua Gazze Destek Denergi (GDD), menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada masyarakat Indonesia.
“Terima kasih banyak dari hati Gaza, dari anak-anak Gaza kepada masyarakat Indonesia dan lembaga dari Indonesia. Sekali lagi, terima kasih banyak kepada lembaga-lembaga terkemuka di Indonesia dan lembaga-lembaga yang berpartisipasi bersama mereka, mulai dari Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, BMH, dan Dewan Dakwah Indonesia, dan orang-orang yang berkontribusi. Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan dan Allah mencatatnya sebagai kebaikan,” ujar Yaqub.
