Alex Semprot Raja Juli: Pembalakan Hanya Secuil, Tambang Ilegal yang Hancurkan Hutan

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 05 Desember 2025 | 00:29 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman. Istimewa
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman. Istimewa

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman mengkritik Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni yang hanya membeberkan data pembalakan liar dalam persoalan bencana di Sumatra.

Demikian disampaikan Alex dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI bersama Kemenhut. Kementerian Kehutanan (Kemenhut) diminta membuka data keberadaan tambang ilegal yang beroperasi di lokasi bencana.

"Pembalakan liar, secuil, Pak. Bapak tidak paparkan data tambang ilegal yang menghancurkan hutan sedemikian parahnya. Ayo dong, buka," kata Alex di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025.

"Itu kan di sepanjang aliran sungai itu semuanya juga tambang ilegal. Enggak bakal punya izin kok. Dan itu kawasan hutan," timpalnya.

Alex juga menyinggung data-data yang dipaparkan Menhut Raja Juli dalam rapat tersebut. Bagi dia, data itu jelas menunjukkan adanya kerusakan di daerah aliran sungai.

Di hadapan Menhut Raja Juli juga, Alex menilai wajar bila banjir bandang yang terjadi di Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh sedemikian berdampak rusak.

"Itu juga tercermin dari data yang dipaparkan bahwa kerusakan di daerah aliran sungai sedemikian parahnya. Maka jangan heran kalau banjir bandang ini luar biasa," ucapnya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) ini pun menyinggung foto hingga video bencana yang beredar di media sosial soal banyaknya gelondongan kayu saat banjir menerjang Saniangbaka, Sumbar.

"Kalau ada data, ada foto mungkin, dan pasti saya rasa Bapak-Bapak juga sudah ketahui, ada gelondongan kayu di Saniangbak, Kabupaten Solok," ucapnya.

Menurut Alex, bencana yang terjadi di Sumatra bagian Utara mempertontonkan adanya upaya pembiaran yang sedemikian lama atas tambang ilegal ataupun penambakan liar dari Kemenhut.

Ketua PDIP Sumatra Barat ini bahkan menyentil temuan Kemenhut soal tiga kasus pembalakan liar yang disebut berkontribusi pada bencana di Sumatra. Dia bahkan mempertanyakan kerja konkret Kemenhut dalam upaya pemulihan wilayah terdampak bencana.

"Apa upaya pemulihannya? Saya pastikan sampai sekarang juga belum. Ini kan yang disampaikan ini baru cuma soal pembabatan hutan," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI