Bantuan Lewat Helikopter Perlu Dievaluasi, Puan: Pejabat Harus Punya Empati

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 04 Desember 2025 | 10:56 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani (SinPo.id/Galuh Ratnatika)
Ketua DPR RI, Puan Maharani (SinPo.id/Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mengevaluasi pengelolaan pemberian bantuan ke korban bencana di Sumatra bagian Utara melalui jalur udara. Pemerintah diharap mencari jalan yang lebih efektif dan solutif, khususnya untuk wilayah yang terisolasi.

"Seperti yang tadi saya sampaikan hari ini kita fokus untuk bisa memberikan bantuan asecara efektif. Bahwa memang banyak sekali wilayah yang jalurnya itu terputus, jadi dilakukan melalui udara, namun kemudian cara pemberiannya mungkin dianggap kurang efektif atau kurang baik. Karena itu juga perlu dievaluasi yang sebaik-baiknya," kata Puan dalam keterangannya, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.

Aksi Gubernur Sumatra Utara (Sumur), Bobby Nasution, yang membagikan bantuan dari helikopter untuk korban banjir viral di media sosial. Sebab, bantuan untuk warga itu justru hancur ketika sampai di tanah sehingga tidak dapat dikonsumsi warga. 

Banyak warga kecewa mendapatkan bantuan yang sudah rusak. Bahkan ada yang memunguti butiran beras yang jebol dari karungnya.

Terkait hal itu, Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu mendorong agar pendistribusian bantuan dilakukan dengan cara yang efektif. Sehingga, bisa bermanfaat bagi masyarakat. 

“Jangan sampai bantuan yang datang pun kemudian tidak bisa bermanfaat bagi para korban," kata Puan.

"Jadi ini yang sebaiknya kita pikirkan langkah-langkah yang terbaik bagi masyarakat yang terdampak, bagi wilayah yang terkena terkena bencana tersebut," timpal Puan.

Tak hanya aksi Bobby, Puan juga menyinggung soal pernyataan kontroversi Kepala Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto. Suharyanto sebelumnya menyebut banjir dan longsor yang mencekam di Aceh dan Sumatra hanya terjadi di media sosial.

Belakangan, Kepala BNPB meminta maaf. Permintaan maaf itu disampaikan Suharyanto setelah meninjau lokasi bencana di Tapanuli Selatan dan melihat langsung pantauan dari atas udara menggunakan helikopter.

Puan pun mengimbau agar pejabat lebih baik dalam memberikan pernyataan ke publik. Dia mengingatkan pejabat untuk memiliki empati kepada korban terdampak bencana. 

"Ya pada saat ini lebih baik kita bisa berempati lebih baik daripada kemudian jangan memberikan komentar yang tidak seharusnya diberikan. Karena memang situasinya musibah dimana-mana, kemudian bencana memang terjadi," kata Puan. 

"Jadi sekecil apapun yang terjadi tentu saja ada korban yang memang mengalami hal yang tidak mengenakan. Jadi sebaik-baiknya apa yang bisa dilakukan sebaik-baiknya kita perlu berikan bantuan," timpalnya. 

BNPB mengungkap total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatd Utara, dan Sumatra Barat telah mencapai 807 jiwa. Data tersebut diperoleh per 3 Desember sore ini.

BNPB juga mencatat korban orang hilang 647 jiwa, dan korban terluka 2.600 jiwa. Jumlah warga yang mengungsi pun meningkat menjadi 582.500 orang tersebar di Sumut, Aceh, dan Sumbar. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI