DKI Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Risiko Kebakaran Baterai Kendaraan Listrik

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 02 Desember 2025 | 14:57 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno. (SinPo.id/Pemprov DKI)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno. (SinPo.id/Pemprov DKI)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memperketat kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran baterai kendaraan listrik seiring meningkatnya penggunaan kendaraan energi bersih di Ibu Kota.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno saat menghadiri Sarasehan Pemangku Kepentingan Keselamatan Kebakaran Baterai Kendaraan Listrik 2025 di Kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.

Rano menegaskan bahwa Jakarta tengah berada dalam fase transisi menuju energi rendah emisi setelah pemerintah pusat menerbitkan sejumlah regulasi strategis, seperti Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022. 

Menurut dia, perubahan itu menuntut kesiapan kota dalam mengantisipasi risiko baru yang muncul akibat perkembangan teknologi.

“Jakarta sebagai kota global tentu berada dalam arus perubahan yang sama. Kita mendorong penggunaan energi rendah emisi dan memastikan layanan publik mampu beradaptasi dengan teknologi baru. Namun, setiap percepatan teknologi juga menghadirkan risiko baru yang harus kita pahami dan kelola bersama,” ujar Rano.

Dia menilai, meningkatnya penggunaan kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi seperti UPS membawa tantangan keselamatan baru. Baterai lithium-ion, katanya, memiliki karakteristik panas ekstrem dan penyebaran cepat yang membuat penanganan kebakarannya berbeda dari kebakaran konvensional.

“Kami menyoroti masih adanya perbaikan standar keselamatan, seperti tata cara pemadaman kendaraan listrik, pengaturan area parkir dan lokasi charging station, serta desain ruang pengisian daya yang aman. Meskipun BSN sudah membentuk sejumlah komite teknis, penguatan regulasi tetap diperlukan,” ungkapnya. 

Rano menyebut, sarasehan yang digelar Gulkarmat itu sebagai ruang strategis untuk menyatukan perspektif lembaga pemerintah, pakar teknis, serta pelaku industri dalam menyusun dasar ilmiah keselamatan kebakaran baterai. 

Dia berharap forum tersebut memperkuat kapasitas Dinas Gulkarmat sebagai ujung tombak penanganan insiden di lapangan.

Rano juga menyambut baik upaya pemerintah pusat yang tengah menyusun ASEAN Guideline bersama Malaysia dan Singapura dalam rangka harmonisasi standar keselamatan kendaraan listrik di kawasan.

“Pedoman ini berpotensi menjadi benchmark kawasan dan mempercepat penyelarasan standar keselamatan. Oleh karenanya, pertukaran keilmuan lintas negara dan riset teknis dalam negeri harus berjalan beriringan. Inovasi teknologi harus selalu diimbangi pemahaman risiko yang komprehensif,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI