Netanyahu Minta Presiden Israel Beri Pengampunan untuk Dirinya Terkait Tuduhan Korupsi
SinPo.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta presiden Israel untuk memberinya pengampunan dari tuduhan korupsi, guna mengakhiri persidangan yang telah berlangsung lama.
Menurut Netanyahu, pengampunan terhadap dirinya untuk menghapus dakwaan terkait kasus korupsi yang menjeratnya, dapat kembali menyatukan bangsa Israel yang saat ini terpecah belah.
Namun, permintaan pengampunan tersebut memicu kecaman dari para penentangnya, yang mengatakan bahwa pengampunan hanya akan melemahkan lembaga-lembaga demokrasi dan menjadi ancaman bagi sistem hukum Israel.
Netanyahu mengatakan persidangan tersebut telah memecah belah negara. Menurutnya, persyaratan untuk hadir di pengadilan tiga kali seminggu merupakan gangguan yang membuatnya sulit untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai pemimpin.
"Berlanjutnya persidangan ini memecah belah kita dari dalam, mengobarkan perpecahan ini, dan memperdalam keretakan," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AP, Senin, 1 Desember 2025.
"Saya yakin, seperti banyak orang lain di negara ini, bahwa penyelesaian persidangan yang segera akan sangat membantu meredakan api permusuhan dan mendorong rekonsiliasi yang sangat dibutuhkan negara kita," imbuhnya.
Diketahui, Netanyahu adalah satu-satunya perdana menteri yang menjabat sambil diadili. Ia didakwa dengan penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan menerima suap dalam tiga kasus terpisah. Namun hingga saat ini, ia belum menerima hukuman apapun.

