Jelang Nataru, Kementerian PU Prioritaskan Penanganan Tiga Ruas Tol di Sumatera Terdampak Cuaca Ekstrem

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 30 November 2025 | 12:53 WIB
Ilustrasi penangan rus tol di Sumatera yang terdampak cuaca ekstrem. (SinPo.id/dok. KemenPU)
Ilustrasi penangan rus tol di Sumatera yang terdampak cuaca ekstrem. (SinPo.id/dok. KemenPU)

SinPo.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memprioritaskan penanganan tiga ruas tol, yaitu Tol Binjai–Pangkalan Brandan di Sumatera Utara, Jalan Tol Padang–Sicincin di Sumatera Barat, serta Jalan Tol Sigli–Banda Aceh di Provinsi Aceh, yang terdampak cuaca ekstrem belakangan ini. Tujuannya supaya ketiga ruas tol yang berada dalam pengawasan penuh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) itu aman dilalui pengguna serta arus logistik dan mobilitas masyarakat tetap lancar, terutama menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

"Ketiga ruas tol tersebut memiliki fungsi vital dalam mobilitas masyarakat dan distribusi logistik di Sumatera. Kementerian PU bersama BUJT dan seluruh pemangku kepentingan terus bekerja 24 jam untuk memastikan keamanan, stabilitas konstruksi, serta kelancaran arus lalu lintas menjelang Nataru 2025/2026," tegas Menteri PU Dody Hanggodo, Minggu, 30 November 2025. 

Dody menjelaskan, curah hujan ekstrem telah memicu gerusan tanah dan meluapnya aliran air pada sejumlah titik Jalan Tol Binjai–Pangkalan Brandan, khususnya di Seksi 2 (Kuala Bingai–Tanjung Pura) pada KM 49+800, KM 50+800, KM 52+600, dan KM 53+400. Kondisi ini mengharuskan penghentian sementara operasi di titik-titik terdampak.

Kementerian PU bersama BUJT melalui PT Hutama Karya (Persero) melakukan penanganan darurat berupa penutupan jalur tergenang, pengamanan lokasi, pengalihan arus lalu lintas, serta penyusunan kajian teknis untuk rencana penanganan permanen. Sementara itu, Seksi 3 (Tanjung Pura–Pangkalan Brandan) tetap beroperasi normal dan menjadi jalur alternatif.

BUJT juga menyalurkan bantuan logistik dan dukungan evakuasi bagi masyarakat terdampak, dengan posko pengungsian beroperasi di Rest Area KM 41+000 Jalur B. Tim Layanan Jalan Tol (LJT), tim rescue, tim derek, PJR Polda Sumut, dan unsur TNI terus diterjunkan untuk memastikan keamanan area.

Curah hujan tinggi juga menyebabkan genangan sesaat dan gerusan tanah pada sejumlah titik Jalan Tol Padang–Sicincin. Genangan sempat terjadi di KM 8+800 dari arah Sicincin menuju GT Padang, namun kini telah surut dan ruas kembali normal.

Gerusan lereng teridentifikasi di KM 21 Jalur A, KM 22 Jalur B, KM 26 Jalur A, dan KM 31 Jalur A. Penanganan sementara telah dilakukan untuk menjaga stabilitas area, dan peningkatan patroli tetap berjalan mengingat potensi hujan tinggi masih berlangsung.

Sebagai dukungan tambahan, BUJT meningkatkan jumlah personel siaga dan menyalurkan bantuan bagi warga terdampak di sekitar area jalan tol.

Di Provinsi Aceh, intensitas hujan tinggi berdampak pada beberapa infrastruktur, termasuk Jalan Tol Sigli–Banda Aceh. Secara umum, ruas tol tetap aman dilalui dan beroperasi normal, dengan peningkatan pengawasan pada titik rawan.

Gerusan teridentifikasi di Jembatan Akses Gerbang Tol Jantho KM 1+400 Jalur A, namun tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Pengamanan sementara berupa pemasangan water barrier dan peningkatan patroli telah dilakukan.

BUJT juga membuka akses Seksi Padang Tiji–Seulimeum untuk mempermudah distribusi logistik bagi masyarakat terdampak bencana serta menyiapkan dukungan bantuan ringan di area sekitar.

Pemerintah mengimbau pengguna jalan untuk mematuhi arahan petugas di lapangan, memperhatikan rambu-rambu keselamatan, menghindari area yang sedang dalam penanganan, menjaga kecepatan ideal, serta memastikan kondisi kendaraan tetap prima, terutama saat hujan deras dan jarak pandang terbatas.

Kementerian PU memastikan bahwa seluruh upaya mitigasi, koordinasi lintas lembaga, dan peningkatan kesiagaan lapangan terus dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan di seluruh ruas tol terdampak cuaca ekstrem.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI