Digiforum 2025 Angkat Tema AI and The Digital Industrial Future
SinPo.id - Sekretariat Jenderal Kementrian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Ismail secara resmi membuka Digiforum 2025 bertajuk "AI and the digital industrial future" di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat, 28 November 2025.
Menurut Ismail, indikator keberhasilan forum ini adalah lahirnya kebersamaan, kolaborasi yang bisa tumbuh diantara stakeholders, dalam memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI). Baik itu pemerintah, dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun para mahasiswa.
"Dengan berkolaborasi, jadi ngerti masalahnya. Kemudian menuju kemana untuk kemanfaatan AI ini produktif buat bangsa," kata Ismail.
Namun, Ismail berharap agar forum ini tidak hanya berhenti sebatas diskusi saja. Tetapi, harus ada action oriented untuk menjawab tantang kondisi di Indonesia.
Adapun untuk target dari Digiforum ini, akan difokuskan meningkatkan produktivitas Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Sebab, UMKM merupakan penopang utama perekonomian Indonesia.
"Akan fokus ke UMKM. Dan saya kira itu pilihan yang tepat. Karena UMKM ini kan sangat vital buat kepentingan Indonesia. Lebih dari 90 persen ekonomi kita ditopang UMKM. Jadi bagaimana AI ini bisa di implementasikan di UMKM Itu sebuah ide yang smart," ucapnya
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Penyelenggara Digiforum 2025, Muhammad Risal menambahkan kegiatan ini merupakan platform yang mempertemukan seluruh stakeholder mulai dari pemerintah, industri, hingga civil society sebagai upaya merespons perkembangan dunia digital, terutama AI.
Dia menilai, kemajuan digital saat ini jika tidak dimanfaatkan dengan baik, justru akan membuat dunia usaha, terutama UMKM, berpotensi tergerus.
"Jadi saya melihat bahwa perkembangan AI ini sangat-sangat luar biasa, yang perlu kita antisipasi, terutama pada sektor industri kecil menengah kita," ucapnya.
Untuk itu, lanjut Risal, pelaku usaha perlu diberi literasi terkait perkembangan digital ini agar mampu bersaing di tingkat global. Digiforum ini mendorong pelaku usaha untuk bisa mengadopsi AI, supaya tidak ketinggalan dalam persaingan global.
Risal mencontohkan pelaku usaha kecil dan menengah di luar negeri yang semua proses produksinya sudah serba otomatis karena memanfaatkan teknologi.
Oleh sebab itu, Digiforum akan terus mendorong agar pelaku UMKM Indonesia memaksimalkan teknologi kecerdasan buatan ini, agar Indonesia tidak ketinggalan.
"Kita terustida mendorong para UMKM kita untuk memanfaatkan AI ini. Ini menurut saya justru peluang. Kita tidak boleh khawatir, tidak boleh takut, justru kita kemudian perlu untuk bergandengan tangan, bagaimana kemudian meliterasi seluruh pelaku-pelaku UMKM kita untuk bagaimana menghadapi AI. Dan saya kira itu output yang kemudian ingin kita capai dari DigiForum ini," paparnya.
Risal juga memastikan, Digiforum tidak berhenti hanya diskusi tanpa memberi solusi. Ke depan, akan ada tidaklanjut dari forum ini.
"Digiforum ini tidak selesai sebatas diskusi. Kita juga lagi menyiapkan program namanya AI Digital Watching. Jadi itu yang kemudian nantinya akan kita latih para anak-anak muda untuk penggunaan tools AI, kemudian melakukan riset-riset tentang AI, yang kemudian mereka yang akan kita mendorong untuk menampilkan para UMKM kita," tukas Risal.
