Digiforum Hadirkan Kolaborasi untuk Ekosistem AI yang Inklusif Bagi UMKM

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 28 November 2025 | 19:44 WIB
Sekjen Komdigi Ismail (SinPo.id/Tio Pirnando)
Sekjen Komdigi Ismail (SinPo.id/Tio Pirnando)

SinPo.id - Sekretariat Jenderal Kemnterian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Ismail secara resmi membuka Digiforum 2025 bertajuk "AI and the digital industrial future" di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat, 28 November 2025. Forum ini merupakan momentum mempertegas pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memastikan masa depan teknologi yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan. 

Menurut Ismail, indikator keberhasilan forum ini adalah lahirnya kebersamaan, kolaborasi yang bisa tumbuh diantara stakeholders, dalam mendorong pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) yang bertanggung jawab. Baik dari pemerintah, dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun para mahasiswa. 

"Dengan berkolaborasi, jadi ngerti masalahnya. Kemudian menuju kemana untuk kemanfaatan produktif teknologi AI ini buat bangsa. Karena itu, pemerintah menyambut baik inisiatif  Digiforum 2025. Karena kolaborasi lintas sektor merupakan fondasi penting dalam membangun masa depan digital Indonesia," kata Ismail. 

Ismail menekankan bahwa AI harus menjadi teknologi yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk UMKM. Dengan adanya forum ini dan program lanjutan seperti Teknologi dan AI Talent Coaching Program, pemerintah optimis Indonesia dapat mempercepat transformasi digital secara inklusif dan berkelanjutan. 

"Akan fokus ke UMKM, saya kira itu pilihan yang tepat. Karena UMKM ini kan sangat vital buat kepentingan Indonesia. Lebih dari 90 persen ekonomi kita ditopang UMKM. Jadi bagaimana AI ini bisa di implementasikan di UMKM, itu sebuah ide yang smart," ucapnya 

Ketua Penyelenggara Digiforum 2025  Muhammad Risal menambahkan, forum ini merupakan platform inkubasi talent digital yang mempertemukan pemangku kepentingan ekosistem digital Indonesia dan global. 

Forum ini dirancang untuk memfasilitasi diskusi strategis, kolaborasi lintas sektor, serta percepatan transformasi digital melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi.

Dia menilai, kemajuan digital saat ini jika tidak dimanfaatkan dengan baik, justru akan membuat dunia usaha, terutama UMKM, berpotensi tergerus. 

"Jadi saya melihat bahwa perkembangan AI ini sangat-sangat luar biasa, yang perlu kita antisipasi, terutama pada sektor industri kecil menengah kita," ucapnya. 

Untuk itu, lanjut Risal, pelaku usaha perlu diberi literasi terkait perkembangan digital  agar mampu bersaing di tingkat global. 

Risal mencontohkan pelaku usaha kecil dan menengah di luar negeri yang semua proses produksinya sudah serba otomatis karena memanfaatkan teknologi. 

Oleh sebab itu, digiforum akan  mendorong pelaku UMKM Indonesia memaksimalkan teknologi kecerdasan buatan ini, agar Indonesia tidak ketinggalan. 

Forum ini juga berfungsi sebagai sarana mempercepat pemahaman, mendorong adopsi, serta memperluas akses implementasi teknologi AI pada sektor-sektor yang masih berada di awal transformasi, khususnya sektor UMKM, yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

"Kita terus mendorong para UMKM kita untuk memanfaatkan AI ini. Ini menurut saya justru peluang. Kita tidak boleh khawatir, tidak boleh takut, justru kita kemudian perlu untuk bergandengan tangan, bagaimana kemudian meliterasi seluruh pelaku-pelaku UMKM kita untuk bagaimana menghadapi AI. Dan saya kira itu output yang kemudian ingin kita capai dari DigiForum ini," paparnya. 

Risal juga memastikan, Digiforum tidak berhenti hanya diskusi tanpa memberi solusi. Ke depan, akan ada tidaklanjut dari forum ini yaitu menghadirkan Coaching Program. Program ini dirancang untuk melahirkan talenta digital yang akan mendapatkan pelatihan intensif mengenai adaptasi teknologi dalam dunia usaha dan industri. 

Setelah mengikuti program coaching, peserta tak hanya dibekali kemampuan sebagai pengguna solusi berbasis AI, tetapi juga disiapkan sebagai mentor bagi UMKM dalam mengadopsi teknologi AI, mengoptimalkan operasional, serta meningkatkan daya saing. 

Dengan demikian, Digiforum tidak berhenti pada ruang diskusi, tetapi bergerak menjadi gerakan berkelanjutan yang memberikan dampak nyata hingga ke level akar rumput. 

"Digiforum ini tidak selesai sebatas diskusi. Kita juga lagi menyiapkan program namanya AI Digital Watching. Jadi itu yang kemudian nantinya akan kita latih para anak-anak muda untuk penggunaan tools AI, kemudian melakukan riset-riset tentang AI, yang kemudian mereka yang akan kita mendorong untuk menampilkan para UMKM kita," tukas Risal. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI