Menteri P2MI Pastikan Siaga Lindungi PMI Korban Kebakaran di Hong Kong

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 28 November 2025 | 15:09 WIB
Menteri P2MI Mukhtarudin. (SinPo.id/dok. KP2MI)
Menteri P2MI Mukhtarudin. (SinPo.id/dok. KP2MI)

SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kebakaran dahsyat di Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, Rabu lalu. Kebakaran itu telah merenggut nyawa puluhan jiwa, melukai banyak lainnya, serta menyisakan ratusan orang hilang, juga berdampak serius pada sejumlah Pekerja Migran Indonesia yang tinggal atau bekerja di kawasan tersebut.

"Pemerintah Indonesia melalui Kemnterian P2MI memantau perkembangan situasi ini secara intensif, bekerja sama dengan otoritas Hong Kong untuk memastikan keselamatan dan hak-hak Pekerja Migran terlindungi," kata Mukhtarudin dalam keterangannya, Jumat, 28 November 2025. 

Berdasarkan koordinasi terbaru dengan KBRI di Hong Kong dan otoritas setempat, kebakaran yang diklasifikasikan sebagai kejadian darurat tingkat 5 alarm ini bermula dari percikan api di perancah bambu eksternal pada Wang Cheong House, bangunan paling timur kompleks tersebut, sekitar pukul 14:51 waktu setempat.

Api dengan cepat menyebar ke delapan menara bangunan berusia 41 tahun ini, diduga akibat penggunaan material mudah terbakar seperti papan polistirena pada renovasi dinding luar senilai sekitar HK$42,43 juta, serta kondisi cuaca kering dengan peringatan api merah dari Hong Kong Observatory.

Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran dikerahkan, dan api baru terkendali sepenuhnya setelah lebih dari 24 jam, dengan satu petugas pemadam Hong Kong, Ho Wai Ho (37 tahun), menjadi korban jiwa pertama di antara para pahlawan penyelamat.

Otoritas Hong Kong telah mengambil langkah tegas dengan menangkap tiga tersangka, dua direktur dan seorang konsultan dari perusahaan konstruksi yang bertanggung jawab atas renovasi, atas dugaan kelalaian yang menyebabkan korban jiwa, termasuk keterlambatan evakuasi dan penggunaan bahan bangunan yang tidak memenuhi standar keselamatan.

Investigasi mendalam oleh pasukan khusus Hong Kong sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan 16 inspeksi keselamatan sebelumnya oleh Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, di mana pengingat tertulis terakhir dikeluarkan pada 20 November 2025 terkait pencegahan kebakaran.

Mukhtarudin mengatakan, Kementerian P2MI mendukung sepenuhnya upaya ini dan mendorong transparansi penuh untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Terutama bagi kompleks perumahan padat, seperti Wang Fuk Court yang menampung ribuan penduduk di distrik suburban Tai Po, dekat perbatasan dengan Tiongkok daratan.

Hingga saat ini, relawan dan komunitas Indonesia di Hong Kong telah aktif membuka posko bantuan di tempat penampungan sementara seperti Kwong Fuk Community Hall, Tai Po Community Centre, dan sekolah-sekolah lokal, termasuk pembagian makanan, pakaian, dan pendampingan emosional bagi Pekerja Migran terdampak.

Kementrian P2MI telah menyelesaikan pendataan awal dan berkoordinasi dengan polisi Hong Kong melalui hotline pencarian korban di Fung Leung Kit Memorial Secondary School serta meja bantuan di Rumah Sakit Alice Ho Miu Ling Nethersole.

Dari data yang diverifikasi, kondisi sebagian besar Pekerja Migran aman, meskipun beberapa mengalami cedera ringan akibat menghirup asap. Namun, kami menyesal menyampaikan bahwa dua Pekerja Migran, yaitu Novita dan Erawati (berdasarkan nomor 1 dan 2 dalam daftar terdampak), tidak terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan setelah pengecekan melalui sistem SMILE dengan nomor paspor, nama, dan tanggal lahir mereka. 

Kementerian P2MI segera menginisiasi proses pendaftaran darurat dan bantuan sosial bagi keduanya, serta mengimbau seluruh Pekerja migran di Hong Kong untuk memverifikasi status perlindungan sosial mereka melalui aplikasi resmi Kementerian P2MI.

Untuk mendukung pemulihan psikologis para korban dan keluarga, berikut layanan darurat yang tersedia: Hong Kong Red Cross Psychological Support Hotline**: 5164 5040, 18111 Mental Health Support Hotline (layanan kesehatan mental umum), serta Open Up Counselling 24/7: WhatsApp +852 9101 2012. 

Bagi Pekerja Migran yang membutuhkan layanan dalam Bahasa Indonesia, hubungi Peduli Kasih Hong Kong Hotline: +852 5688 7554. Tim konseling kami siap mendampingi 24 jam, termasuk dukungan repatriasi jika diperlukan.

Mukhtarudin menegaskan, Kementerian P2MI berkomitmen penuh untuk terus menyampaikan pembaruan resmi seiring perkembangan investigasi dan koordinasi dengan otoritas Hong Kong. 

"Kami juga mengajak seluruh Pekerja Migran di luar negeri untuk selalu memprioritaskan keselamatan, termasuk mematuhi protokol renovasi bangunan dan memastikan asuransi serta registrasi perlindungan kerja. Mari kita doakan agar pencarian korban hilang segera membuahkan hasil dan pemulihan berjalan lancar. Indonesia bersatu untuk melindungi rakyatnya di mana pun berada," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI