Bawaslu Buka Debat Mahasiswa se-Indonesia, Angkat Tema Penegakan Hukum Pemilu

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 25 November 2025 | 23:39 WIB
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja (SinPo.id/Sigit N)
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja (SinPo.id/Sigit N)

SinPo.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI resmi membuka kompetisi debat antar mahasiswa se-Indonesia dengan tema “Penegakan Hukum Pemilu” di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara, Selasa, 25 November 2025

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyebut debat tersebut menampilkan penegasan kuat soal posisi hukum sebagai penyangga kekuasaan. 

Menurut dia, pemahaman mahasiswa mengenai hubungan hukum dan politik sangat penting untuk memastikan demokrasi berjalan dalam koridor yang semestinya.

Bagja mengatakan ada tiga isu utama yang menjadi bahan perdebatan, yakni manfaat hukum pemilu, kepastian hukum, dan keadilan pemilu. Menurutnya, ketiga isu itu tak pernah berdiri sendiri karena keadilan pemilu selalu bertumpu pada dua unsur lainnya.

“Ketika kita bicara keadilan, otomatis kita bicara kepastian dan kemanfaatan. Perdebatan para peserta berkutat di titik-titik itu,” ujar Bagja kepada wartawan, di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara, Selasa, 25 November 2025.

Kendati demikian , Bagja menyoroti angle lain yang menurutnya lebih fundamental, yakni hukum sebagai batas etik kekuasaan. Dia menyebut, setiap ketentuan dalam hukum pemilu tidak lahir di ruang hampa, melainkan berada di tengah tarik-menarik kepentingan politik.

“Hukum itu bukan hanya aturan administratif. Ia adalah ruang etik yang memastikan kekuasaan tidak melampaui batasnya,” kata Bagja. 

“Mahasiswa harus memahami bagaimana kekuasaan bekerja dan bagaimana hukum menjadi rem yang menjaga demokrasi.” sambungnya. 

Lebih lanjut, dia menegaskan, hukum dan politik selalu berkaitan erat. “Tidak ada pasal hukum yang tidak memiliki latar politik. Pemilu itu sendiri adalah mekanisme mengantar kekuasaan. Karena itu kekuasaan tidak boleh lewat dari hukum,” ucapnya.

Bagja berharap kompetisi debat tahun ini kembali memunculkan gagasan segar. Dia bahkan menilai kualitas sebagian peserta setara akademisi tingkat lanjut. 

“Ada mahasiswa yang debatnya sudah seperti master, bahkan ada yang menurut saya bisa langsung menempuh S3. Itu menunjukkan bahwa ruang debat seperti ini penting untuk terus dijaga,” tandasnya. 

Adapun kompetisi debat ini berlangsung 25–29 November 2025 dan menjadi agenda tahunan Bawaslu dalam memperkuat literasi hukum pemilu di kalangan mahasiswa.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI