Keluarga Tahanan Gaza Gelar Aksi Solidaritas untuk Putra Mereka di Penjara Israel

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 25 November 2025 | 08:32 WIB
Keluarga tahanan dari Jalur Gaza menggelar aksi solidaritas dan unjuk rasa di depan kantor pusat Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza. (SinPo.id/jurnalis di Gaza, Mohammad Rabah)
Keluarga tahanan dari Jalur Gaza menggelar aksi solidaritas dan unjuk rasa di depan kantor pusat Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza. (SinPo.id/jurnalis di Gaza, Mohammad Rabah)

SinPo.id - Keluarga tahanan dari Jalur Gaza menggelar aksi solidaritas dan unjuk rasa di depan kantor pusat Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza, sambil mengibarkan spanduk dan foto para tahanan yang saat ini masih berada di penjara Israel.

Berdasarkan laporan yang diterima SinPo.id dari Jurnalis Gaza, Mohammad Rabah, mereka menuntut agar komunitas internasional segera turun tangan untuk menyelamatkan orang-orang yang mereka cintai dari pelanggaran dan penyiksaan yang terus berlanjut di dalam penjara Israel.

"Acara ini merupakan pesan bagi dunia. Dunia harus bertindak, sebagaimana dunia telah bertindak untuk menghentikan perang pemusnahan di Jalur Gaza, untuk menghentikan perang pemusnahan terhadap tahanan Palestina di penjara," kata Jamal Farwana, anggota Komite Tahanan Pasukan Nasional dan Islam.

"Ada perang lain yang sedang dilancarkan terhadap para tahanan di penjara-penjara Israel, di mana puluhan orang telah terbunuh, dan nasib banyak lainnya masih belum diketahui. Dunia harus menghentikan perang pemusnahan yang terus berlanjut ini terhadap para tahanan ini.

"Gencatan senjata telah diberlakukan di Gaza, tetapi masih ada perang lain yang dilancarkan terhadap para tahanan di penjara-penjara pendudukan. Dunia seharusnya menghentikan perang terhadap para tahanan di penjara-penjara, sebagaimana dunia menghentikan perang terhadap warga sipil di Gaza," imbuhnya.

Sementara itu, Misbah Abdel Rabbo, seorang tahanan yang telah dibebaskan dan ayah dari dua orang tahanan yang saat ini masih berada di penjara-penjara Israel, meminta agar keduanya putranya dan para tahanan lain dapat segera dibebaskan.

"Dan kami datang untuk memberi tahu mereka bahwa kami bersama mereka, kami tidak akan meninggalkan mereka, kami akan tetap mendukung mereka, dan kami akan melakukan segala daya upaya kami untuk menjamin pembebasan mereka," kata Abdel Rabbo.

"Para tahanan dieksekusi di penjara-penjara Israel dan menjadi sasaran pembunuhan sistematis, dan seluruh dunia tahu ini tetapi tetap diam. Saya pikir ini penting dan mengirimkannya karena ini adalah peristiwa pertama tentang para tahanan sejak awal perang, dan saya tidak meminta izin karena saya tidak punya waktu," imbuhnya.

Berdasarkan data dari Addameer Prisoner Support and Human Rights Association, sebuah organisasi Palestina yang peduli dengan urusan tahanan, diketahui bahwa Israel telah menahan sedikitnya 9.250 warga Palestina di penjaranya, termasuk 49 wanita dan 350 anak-anak.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI