Sekjen PBB: Afrika akan Menanggung Harga Berat Akibat Perubahan Iklim

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 23 November 2025 | 13:32 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (SinPo.id /PBB)
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (SinPo.id /PBB)

SinPo.id - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, Afrika akan membayar harga yang sangat mahal untuk dampak dari perubahan iklim yang tengah terjadi.

Pada pertemuan puncak para pemimpin G20 di Johannesburg, ia mengatakan dunia telah gagal untuk menjaga pemanasan global dalam batas 1,5°C (2,7°F), sehingga melampaui batas.

"Bagaimanapun, akan ada konsekuensi yang mengerikan, yang semakin parah, gelombang panas, kebakaran hutan, banjir, badai, dan kelaparan," kata Guterres, dilansir dari Anadolu, Jumat, 23 November 2025.

Pihaknya mengatakan, kepemimpinan dan dukungan G20 dibutuhkan dalam membangun dunia yang tangguh untuk melindungi kehidupan manusia dan planet bumi dari pemanasan global.

Menurutnya, untuk menghindari kekacauan akibat perubahan iklim, dibutuhkan komitmen negara-negara internasional untuk menggandakan pendanaan dalam mengatasi dampak dari perubahan iklim.

Selain itu, Guterres juga enekankan energi terbarukan sebagai sumber listrik baru termurah.

Sehingga diperlukan pembiayaan dan teknologi untuk membantu negara-negara berkembang berinvestasi dalam jaringan listrik, penyimpanan, efisiensi, serta dukungan bagi pekerja dan masyarakat yang terdampak transisi.

“Semua ini membutuhkan investasi besar-besaran, keringanan utang, akses yang lebih besar terhadap reformasi pendanaan konsesional dalam sistem keuangan global," ungkapnya.

"Semuanya untuk memberikan representasi negara-negara berkembang yang mencerminkan realitas ekonomi global saat ini,” kata Guterres menambahkan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI