Lewat Program Magang, Kemenkop Dorong Kopdes Bangun Ekosistem dan Kemitraan Bisnis

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 16 November 2025 | 17:06 WIB
Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari (SinPo.id/ Dok. Kemenkop)
Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari (SinPo.id/ Dok. Kemenkop)

SinPo.id - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyampaikan, program magang para pengurus Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih, merupakan wahana pembelajaran dan pelatihan langsung di lapangan, supaya nantinya terbangun ekosistem yang baik. Magang tersebut dilakukan di  enam lokasi, salah satunya di Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq (Kabupaten Bandung), khusus untuk pengembangan sektor pertanian.

"Melalui program magang pengurus ini, kami akan terus mendorong Kopdes Merah Putih mampu membangun ekosistem dan kemitraan bisnis," kata Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari, pada acara Magang Pengurus Kopdes Merah Putih Sektor Pertanian, di Kopontren Al-Ittifaq, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu, 16 November 2025. 

Destry menjelaskan, program tersebut didukung oleh Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS), Programma Uitzending Manager (PUM) Representative Indonesia, dan perguruan tinggi (Universitas Pasundan Bandung). 

Kegiatan magang di Koperasi Al-Ittifaq ini merupakan batch pertama yang dimulai dari - 22 November 2025, diikuti 38 orang dari empat 4 provinsi (Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah) dari 36 perwakilan Kabupaten/Kota. 

Dengan total 114 orang dari 24 Provinsi yang dibagi menjadi 3 batch. Masing-masing batch berjumlah 38 orang, dengan metodologi pelaksanaan magang melalui pendekatan dua skema. Yaitu, pembekalan materi dan studi kunjungan (study visit) dan praktik langsung (on the job training).

Bagi Destry, Kopontren Al-Ittifaq merupakan salah satu contoh sukses dalam penerapan pertanian terpadu yang menggabungkan produksi, manajemen, dan pemasaran secara profesional. 

"Sistem agribisnis yang diterapkan Al-Ittifaq sudah terhubung dengan berbagai pasar modern seperti supermarket). Sehingga, peserta magang bisa mempelajari rantai agribisnis secara lengkap dari hulu sampai hilir," imbuhnya.

Selain itu, Al-Ittifaq juga menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan santri, sehingga para pengurus Kopdes Merah Putih mendapatkan pengalaman yang bukan hanya teknis tetapi juga sosial dan manajerial. 

"Magang di tempat ini membantu pengurus Kopdes Merah Putih mengembangkan kompetensi utama, diantaranya budidaya pertanian, kewirausahaan, manajemen hasil, serta kemampuan bekerja secara disiplin dan mandiri," ulasnya.

Destry berharap kegiatan strategis ini bisa menumbuhkan DNA kewirausahaan, dimana peserta Kopdes Merah Putih mampu memahami model bisnis dan mengetahui cara mengembangkan bisnis berkelanjutan.

"Kemudian, dapat mereplikasi di masing-masing koperasinya, juga dapat menjalin kemitraan dengan pengurus koperasi lokasi magang maupun antar peserta magang. Sehingga, akan terbentuk ekosistem bisnis koperasi," papar Destry.

Dengan begitu, peran Kopdes Merah Putih sebagai pusat agregasi bisnis, pelaksana operasional, dan simpul ekonomi desa akan tercipta. Sehingga, salah satu tujuan pembentukan Kopdes Merah Putih sebagai penggerak ekonomi desa terwujud. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI