Gubernur DKI Dorong Penguatan Literasi Lewat Festival Storytelling Cerita Rakyat

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 16 November 2025 | 15:44 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menghadiri Festival Storytelling Cerita Rakyat 2025, Suara Nusantara yang digelar di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Jakarta, Minggu, 16 November 2025. 

Dalam kesempatan itu, Pramono menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan festival, karena dinilai mampu menghidupkan kembali budaya literasi anak dan memperkuat apresiasi generasi muda terhadap cerita rakyat.

“Saya mengapresiasi para penyelenggara, pendidik, pendongeng, komunitas literasi, dan anak-anak hebat yang hadir dengan antusias. Inisiatif ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperkuat budaya literasi sebagai bagian dari kehidupan warga Jakarta,” ujar Pramono.

Dia menekankan pentingnya cerita rakyat sebagai pegangan moral di tengah derasnya arus digital. Menurutnya, legenda-legenda yang diwariskan turun-temurun mengandung nilai keberanian, kejujuran, persahabatan, serta kecintaan pada Tanah Air yang perlu terus ditanamkan.

“Saya ingin cerita-cerita itu tidak hanya menjadi legenda masa lalu. Nilai seperti kejujuran, kerja keras, gotong royong, etika, dan sopan santun harus kembali menguatkan kisah-kisah rakyat seperti Timun Mas, Sangkuriang, atau Kancil. Jika tidak berhati-hati, kita bisa kehilangan identitas,” tuturnya.

Pramono mendorong penggalian cerita rakyat dari berbagai daerah untuk kemudian dibukukan dan menambah koleksi perpustakaan, taman bacaan, sekolah, maupun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Upaya itu, katanya, penting untuk meningkatkan minat baca anak-anak Jakarta serta memperkaya referensi literasi yang dekat dengan budaya Indonesia.

Dia menilai festival tersebut berhasil menghadirkan ruang yang menyenangkan bagi anak-anak untuk menumbuhkan imajinasi, minat baca, sekaligus belajar menjelajahi dunia melalui kisah. 

"Anak-anak diharapkan tumbuh menjadi generasi yang kritis, kreatif, percaya diri, dan bangga terhadap budaya Nusantara," kata Pramono. 

Pramono menegaskan penyelenggaraan festival sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membangun kota global yang ramah anak dan berbudaya. Saat ini, kata dia, Jakarta memiliki 324 RPTRA yang terus ditingkatkan fasilitasnya guna mendukung layanan pendidikan, kesehatan, dan perlindungan anak. 

Dia juga menyebut penguatan ekosistem literasi dilakukan melalui pengembangan perpustakaan publik, ruang baca sekolah, kegiatan membaca bersama, hingga pemberdayaan komunitas literasi bagi anak dan keluarga. Upaya itu, kata Pramono, merupakan bagian dari tanggung jawab Jakarta sebagai satu-satunya City of Literature di Asia Tenggara. 

“Semoga festival ini menjadi ikhtiar kita menghidupkan kembali cerita-cerita yang membentuk budaya bangsa, sekaligus menginspirasi generasi penerus untuk mencintai literasi Nusantara,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI