758 Polisi Amankan Freeport Mimika Selama 183 Hari, Kapolda Papua Tengah: Stabilitas Jadi Prioritas
SinPo.id - Sebanyak 758 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan obyek vital nasional (Obvitnas) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Pengamanan ini berlangsung selama 183 hari, terhitung sejak 15 November 2025 hingga 14 Mei 2026, melalui Operasi Amole I 2025.
Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare saat melepas Satgas Operasi Amole I di Timika, Sabtu 15 November 2025 menegaskan keberadaan PTFI memiliki nilai strategis bagi perekonomian negara. Karena itu, stabilitas keamanan di wilayah kerja PTFI menjadi prioritas utama Polri, khususnya Polda Papua Tengah.
“Personel yang dilibatkan sebanyak 758 orang. Selama bertugas anggota harus tetap mengedepankan kegiatan pre-emtif dan preventif yang didukung penegakan hukum serta intelijen,” ujar Alfred.
Sebelum bertugas, ratusan personel Satgas Amole menggelar apel di Mako Batalyon B Brimob Polda Papua Tengah, Jalan Agimuga Mile 32, Distrik Kuala Kencana. Kapolda menekankan tujuan utama operasi ini adalah mewujudkan situasi kondusif di Mimika, membangun kesadaran hukum masyarakat sekitar, serta menciptakan rasa aman bagi karyawan PTFI.
Pengamanan dilakukan di enam titik utama, mulai dari Port Site & Cargo Dock, perumahan karyawan Timika Indah, Bandara Moses Kilangin, hingga kawasan tambang terbuka Grasberg. Personel juga ditugaskan menjaga pusat perkantoran Kuala Kencana, terowongan Mile 70, Ridge Camp, pabrik pengolahan, power plant, serta fasilitas vital lainnya.
Selain menjaga keamanan, Satgas Amole juga diminta berkoordinasi dengan pemerintah daerah, PTFI, tokoh masyarakat, dan unsur terkait untuk menanggulangi aktivitas tambang ilegal.
“Pembagian wilayah ini dilakukan agar pengamanan berjalan terpadu, efektif, dan terukur, dengan memperhatikan karakteristik dan tingkat kerawanan masing-masing area,” tegas Kapolda.
