Tanker Bertanda Marshall Islands Disita Iran di Selat Hormuz, Ketegangan Memanas Usai Perang 12 Hari

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 15 November 2025 | 06:21 WIB
IRAN
IRAN

SinPo.id -  Iran kembali memicu ketegangan internasional setelah menyita sebuah kapal tanker minyak berbendera Marshall Islands saat melintasi Selat Hormuz, Jumat waktu setempat. Informasi ini dikonfirmasi seorang pejabat Amerika Serikat, yang menyebut kapal itu dialihkan ke perairan teritorial Iran dalam insiden pertama setelah berbulan-bulan tanpa intersepsi di jalur pelayaran strategis tersebut.

Hingga kini, Iran belum memberikan pernyataan resmi terkait penyitaan kapal bernama Talara itu. Namun langkah tersebut terjadi di tengah meningkatnya peringatan dari Teheran bahwa mereka dapat melancarkan serangan balasan setelah perang 12 hari dengan Israel pada Juni lalu, yang juga melibatkan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

Kronologi Penyitaan: Tiga Kapal Kecil Hadang Talara

Talara diketahui berlayar dari Ajman, Uni Emirat Arab, menuju Singapura sebelum dicegat pasukan Iran. Menurut pejabat pertahanan AS, penyitaan itu dipantau dari udara oleh drone MQ-4C Triton milik Angkatan Laut AS yang berputar selama berjam-jam di area kejadian, sebagaimana terlihat dalam data pelacakan penerbangan yang dianalisis Associated Press.

Perusahaan keamanan maritim Ambrey melaporkan bahwa tiga kapal kecil mendekati Talara sebelum insiden terjadi. Sementara itu, pusat operasi perdagangan maritim Inggris (UK Maritime Trade Operations/UKMTO) menyebut adanya “aktivitas negara” yang memaksa kapal tanker tersebut mengubah haluan ke wilayah Iran.

Kontak Kapal Hilang, Awak Terancam

Perusahaan pengelola kapal berbasis di Siprus, Columbia Shipmanagement, menyatakan telah kehilangan kontakdengan Talara yang mengangkut high sulphur gasoil.

“Kami telah memberi tahu otoritas terkait dan sedang bekerja sama dengan seluruh pihak termasuk badan keamanan maritim serta pemilik kapal,” tulis perusahaan tersebut.
“Keselamatan awak merupakan prioritas utama.”

Bagian dari Pola Lama Iran di Perairan Teluk

AS sebelumnya menuduh Iran berada di balik serangkaian serangan ranjau limpet yang merusak tanker pada 2019, serta serangan drone mematikan pada kapal Israel pada 2021. Iran juga pernah menyita dua kapal tanker Yunani pada 2022.

Ketegangan di perairan kawasan sempat mereda, namun kembali meningkat sejak konflik Israel–Hamas memicu serangan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal internasional di Laut Merah.

Iran Pamer Rudal dan Drone di Tengah Krisis

Di dalam negeri, Iran menunjukkan sinyal kekuatan militernya. Revolutionary Guard membuka sebuah pameran publik di Teheran yang menampilkan rudal dan drone canggih, termasuk:

Emad – jangkauan 1.700 km

Khorramshahr – jangkauan 2.000 km

Fattah – rudal hipersonik dengan kemampuan manuver tinggi

Pameran ini merupakan yang pertama sejak perang Juni dengan Israel. Para pengunjung menyebut acara tersebut meningkatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan pertahanan Iran.

Namun program rudal Iran tetap menimbulkan kekhawatiran negara-negara Barat, yang menilai langkah-langkah militer Teheran dapat memperburuk ketegangan di kawasan Teluk.

Insiden penyitaan tanker Talara menjadi sinyal baru bahwa ketegangan Iran–Barat kembali memasuki fase genting, terutama di jalur perairan vital tempat 20% perdagangan minyak dunia melintas.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI