Wapres: Pemberian Gelar Pahlawan Momentum untuk Tunjukkan Kedewasaan Bangsa

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 14 November 2025 | 20:58 WIB
Presiden Prabowo berikan gelar Pahlawan Nasional untuk 10 Tokoh diantaranya ada Soeharto dan Gusdur (Ashar/Foto: BiroSetpres/SinPo.id)
Presiden Prabowo berikan gelar Pahlawan Nasional untuk 10 Tokoh diantaranya ada Soeharto dan Gusdur (Ashar/Foto: BiroSetpres/SinPo.id)

SinPo.id - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh bangsa, diantaranya ke Presiden ke-2 RI Soeharto hingga aktivis buruh, Marsinah, sebagai bentuk semangat membangun rekonsiliasi dan persatuan yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal itu juga menjadi momentum yang tepat untuk semakin persatuan bangsa.

"Ini dapat menjadi momentum tepat untuk menunjukkan kedewasaan dalam berbangsa, serta mengutamakan rekonsiliasi dan persatuan," kata Gibran dalam keterangan Biro Pers Setwapres, Jumat, 14 November 2025. 

Gibran lantas mendukung penuh Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/TK/Tahun 2025, menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh bangsa yang dinilai berjasa besar dalam berbagai bidang perjuangan, mulai dari politik, pendidikan, sosial, hukum, hingga kemanusiaan.

Ia meyakini, keputusan Presiden Prabowo Subianto terkait pemberian gelar pahlawan nasional tersebut, sudah melalui mekanisme ketat dan objektif. 

Adapun, hal ini ditegaskannya sekaligus menyikapi dinamika yang belakangan terjadi terkait pemberian gelar pahlawan. Tokoh yang banyak mendapat sorotan dari publik yaitu Presiden ke-2 RI Soeharto. 

"Mendukung penuh terhadap keputusan Presiden terkait pemberian gelar pahlawan nasional yang telah melalui mekanisme pertimbangan ketat dan penilaian objektif oleh Dewan Tanda Kehormatan," tegasnya. 

Sebagai informasi, kesepuluh tokoh yang diberikan gelar Pahlawan Nasional yaitu K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (Tokoh dari Provinsi Jawa Timur, Pahlawan Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam),  Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Tokoh dari Provinsi Jawa Tengah, Pahlawan Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik),  Marsinah (Tokoh dari Provinsi Jawa Timur, Pahlawan Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan). 

Kemudian, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Tokoh dari Provinsi Jawa Barat, Pahlawan Bidang Perjuangan Hukum dan Politik), Hj. Rahmah El Yunusiyyah (Tokoh dari Provinsi Sumatera Barat, Pahlawan Bidang Perjuangan Pendidikan Islam), lalu Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Tokoh dari Provinsi Jawa Tengah, Pahlawan Bidang Perjuangan Bersenjata). 

Berikutnya, Sultan Muhammad Salahuddin (Tokoh dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pahlawan Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi), Syaikhona Muhammad Kholil (Tokoh dari Provinsi Jawa Timur, Pahlawan Bidang Perjuangan Pendidikan Islam), Tuan Rondahaim Saragih (Tokoh dari Provinsi Sumatera Utara, Pahlawan Bidang Perjuangan Bersenjata), dan Zainal Abidin Syah (Tokoh dari Provinsi Maluku Utara, Pahlawan Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi). 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI