Satgas Klaim Penangan COVID-19 RI Bantu Tekan Kasus Aktif Tingkat Global
sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengklaim penanganan pandemi di Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain di dunia.
Hal ini, kata dia, dibuktikan melalui data perbandingan kasus aktif di Indonesia hingga Selasa (10/11/2020), terjadi penambahan kasus positif sebanyak 3.779 kasus.
Menurutnya, jumlah kasus aktif sebanyak 53.846 kasus atau 12,12% ini lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia, yakni sebesar 27,16%.
"Sedangkan jumlah kesembuhan kumulatif 375.741 kasus atau 84,6%. Dimana kasus sembuh dunia adalah 70,35%," kata Wiku melalui keterangan pers, Selasa (10/11/2020).
Sementara itu, untuk jumlah kasus meninggal kumulatif sebanyak 14.761 atau 3,3%, dengan perbandingan kasus meninggal dunia sebesar 2,47%,.
Dari grafik data Kementerian Kesehatan per 8 November 2020, melihat grafik kasus aktif COVID-19 di Indonesia berada di level 12,16%.
"Grafik ini lebih rendah dari rata-rata dunia mencapai 27,16%," ucap pria kelahiran Malang ini.
Apabila dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara saja, lanjutnya, Indonesia lebih rendah dari Malaysia yang memiliki persentase kasus aktif sebesar 27,4% dan Myanmar dengan persentase kasus aktif 22,39%.
Begitu pula dibandingkan dengan negara-negara di benua Eropa dan Amerika, berdasarkan data yang diterima Satgas, kasus aktif COVID-19 di Indonesia lebih rendah.
Negara-negara Eropa dan Amerika seperti Perancis memiliki persentase kasus aktif sebesar 90,55%, Belgia sebesar 91,47%, Swiss dengan kasus aktif 60,64%, Jerman sebesar 35,95% dan Amerika Serikat sejauh ini mencatat persentase kasus aktif sebesar 34,78%.
"Sekali lagi, hal ini menunjukkan bahwa penganan COVID-19 di Indonesia sudah on the track atau sesuai," ungkapnya.
Bahkan, kata Wiku, dengan rendahnya angka kasus aktif di Tanah Air, Indonesia juga berperan dalam menekan kasus aktif di tingkat global.
Dirinya mengharapkan, pencapaian yang baik ini tidak membuat semua pihak lengah untuk terus mewaspadai penyebaran virus Corona.
"Pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentigan lainnya untuk berkolaborasi menakan angka kasus aktif," tegasnya.

