PBB Telah Distribusikan Paket Makanan untuk 1 Juta Warga Palestina di Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 05 November 2025 | 11:37 WIB
Ilustrasi. (SinPo.id/Anadolu)
Ilustrasi. (SinPo.id/Anadolu)

SinPo.id - PBB mengatakan pihaknya telah mendistribusikan paket makanan kepada 1 juta orang di Gaza sejak gencatan senjata, sebagai upaya untuk menyelamatkan banyak nyawa.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) bahkan menekankan agar semua titik penyeberangan ke Jalur Gaza harus dibuka untuk membanjiri wilayah Palestina yang dilanda kelaparan dengan bantuan.

Menurutnya, Israel tidak bisa lagi beralasan untuk tetap menutup penyebrangan utara karena warga Palestina di Gaza membutuhkan banyak bantuan.

"Tiga setengah minggu setelah gencatan senjata di Gaza, kami telah mendistribusikan paket makanan kepada sekitar 1 juta orang di seluruh Jalur Gaza," kata juru bicara WFP untuk Timur Tengah, Abeer Etefa. Dilansir dari CNA, Rabu, 5 November 2025.

"Itu bagian dari operasi luas untuk mengatasi kelaparan di Gaza," imbuhnya.

WFP sendiri bertujuan untuk menjangkau 1,6 juta orang di wilayah tersebut dengan paket, yang menyediakan cukup makanan untuk satu keluarga selama 10 hari.

"Namun, agar operasi berjalan pada tingkat yang dibutuhkan, kami benar-benar membutuhkan lebih banyak akses, lebih banyak penyeberangan perbatasan yang dibuka, dan lebih banyak akses ke jalan-jalan utama di dalam Gaza," ungkapnya.

WFP juga telah meningkatkan operasi di Gaza dan membuka 44 dari 145 titik distribusi makanan yang diharapkan dapat beroperasi. Diperkirakan 700.000 orang kini menerima roti segar setiap hari, yang dipasok melalui 17 toko roti yang didukung WFP.

Saat ini, sudah ada sembilan di Gaza selatan dan tengah, dan delapan di utara. Meski demikian, pihaknya berharap dapat membuka dan mengoperasikan 25 toko roti.

Nour Hammad, juru bicara WFP di Gaza, mengatakan harga pangan komersial masih di luar jangkauan sebagian besar keluarga. Sehingga sebagian besar warga Palestina masih mengonsumsi sereal dan kacang-kacangan.

Sementara daging, telur, sayur, dan buah sangat jarang dikonsumsi, mengingat harga satu apel kini setara dengan harga satu kilogram apel sebelum perang pecah pada Oktober 2023.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI