Tinjau Tanggul Jebol di Pasar Minggu, Pramono Siapkan Penanganan Jangka Panjang
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau lokasi tanggul jebol di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 4 November 2025. Tanggul di aliran Kali Krukut itu jebol sepanjang sekitar 40 meter akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Kamis, 30 Oktober lalu.
Pramono memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera melakukan perbaikan darurat sekaligus menyiapkan rencana penanganan jangka menengah dan panjang untuk mencegah kejadian serupa.
“Saya melihat langsung kondisi tanggul yang roboh akibat curah hujan tinggi. Untuk menyelesaikan persoalan di Jati Padang ini, kami telah berdiskusi dengan Pak Wali Kota, Kepala Dinas Sumber Daya Air, dan Asisten Pembangunan. Ada dua langkah utama yang akan dilakukan,” kata Pramono di lokasi, Selasa, 4 November 2024.
Langkah pertama, kata dia, ialah perbaikan tanggul agar fungsi penahan air segera kembali normal dan dapat melindungi warga sekitar dari potensi luapan air.
“Perbaikan segera dilakukan supaya tanggul kembali berfungsi optimal,” tuturnya.
Untuk jangka menengah dan panjang, lanjut Pramono, Pemprov DKI menyiapkan konsep penanganan terpadu di kawasan seluas sekitar tujuh hektare.
Menurut dia, kawasan itu akan ditata sebagai catchment area yang berfungsi menampung limpasan air sekaligus dikembangkan menjadi rumah susun dan ruang rekreasi masyarakat.
“Dengan begitu, penanganannya tidak parsial, tetapi menyeluruh,” ujar Pramono.
Pramono menegaskan, Pemprov DKI berkomitmen mempercepat rehabilitasi infrastruktur pengendalian banjir, memperkuat fungsi tanggul, meningkatkan kapasitas pompa, serta memperluas ruang terbuka hijau.
“Penanganan tidak boleh lagi bersifat reaktif. Kita harus menyelesaikan akar persoalan agar warga di kawasan seperti Jati Padang tidak lagi terdampak setiap musim hujan,” ungkapnya.
Dalam peninjauan itu, Pramono juga mengapresiasi keterlibatan warga dan pemerintah setempat yang sigap menangani dampak awal banjir. Dia menyebut koordinasi antarlembaga dan masyarakat menjadi kunci dalam memperkuat sistem pengendalian air di Jakarta.
Sementara itu, Ketua RW 06 Jati Padang, Abdul Kohar menambahkan, wilayah terdampak mencakup RT 03, RT 04, dan RT 14 dengan sekitar 1.200 hingga 1.500 kepala keluarga.
“Alhamdulillah, semua dapat kita atasi bersama berkat dukungan dari kelurahan dan jajaran Pemprov DKI Jakarta. Sampai saat ini tidak ada warga yang mengungsi, dan kondisi sudah aman sejak hari kedua,” ujar Abdul Kohar.

