Menlu Inggris Serukan Gencatan Senjata Segera di Sudan
SinPo.id - Menteri Luar Negeri Inggris, Yvette Cooper, ikut menyerukan gencatan senjata segera di Sudan setelah puluhan ribu orang dilaporkan tewas di kota Al Fashir, dalam kurun waktu dua hari.
Bahkan sekitar 260.000 orang, yang setengahnya merupakan anak-anak, kini dikhawatirkan terjebak di ibu kota Darfur setelah Pasukan Dukungan Cepat (RSF) merebutnya.
Berbicara di Bahrain pada hari Sabtu, Cooper mengutuk kekejaman, eksekusi massal, kelaparan, dan penggunaan pemerkosaan yang sebagai senjata perang di Darfur.
"Sungguh mengerikan. Di Sudan saat ini, hanya ada keputusasaan," kata Cooper, dilansir dari Sky News, Minggu, 2 November 2025.
Melihat situasi yang mengerikan itu, ia mengatakan komunitas internasional telah gagal menangani krisis kemanusiaan dan konflik berkepanjangan yang menghancurkan Sudan.
Tak hanya itu, Jaringan Dokter Sudan juga telah menyampaikan bahwa RSF dengan berdarah dingin membunuh semua orang yang mereka temukan di dalam Rumah Sakit Al Saudi, termasuk pasien, pendamping mereka, dan siapa pun yang berada di bangsal.
Oleh sebab itu, Cooper mengumumkan bahwa Inggris akan mengirimkan bantuan sebesar £5 juta ke Sudan, dengan £2 juta akan difokuskan untuk mendukung para penyintas kekerasan seksual.
Sebelumnya pada Sabtu dini hari, sebuah pesawat tanpa awak RSF menghantam kota Tine di Darfur Utara, yang berbatasan dengan Chad, dan melukai warga sipil.
RSF sendiri telah melancarkan perang saudara melawan pemerintah Sudan sejak 2023 dan telah melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia selama konflik tersebut.
