Tinjau Proyek JSDP Pluit, Gubernur DKI Targetkan Rampung 2027

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 30 Oktober 2025 | 15:26 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau pembangunan proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Pluit, di kawasan Waduk Pluit Selatan dan Jalan Pluit Selatan Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis, 30 Oktober 2025. 

Pramono mengatakan, proyek sistem pengelolaan air limbah terpadu ini ditargetkan selesai pada 2027 dan melayani sekitar satu juta penduduk di Jakarta Utara dan Barat. Dia menyebut pembangunan JSDP sebagai langkah penting menuju pengelolaan air limbah modern di Ibu Kota. 

“Kota besar seperti Jakarta tidak bisa terus bergantung pada septic tank individu. Kita harus punya sistem terintegrasi agar pengolahan limbah domestik berjalan efisien dan ramah lingkungan,” kata Pramono, Kamis, 30 Oktober 2025.

Menurut dia, pekerjaan konstruksi bawah tanah menjadi tantangan tersendiri karena berdampak terhadap lalu lintas di sekitar area proyek. Namun, dia menegaskan, pemerintah tetap akan menuntaskan proyek tersebut karena manfaat jangka panjangnya bagi warga jauh lebih besar. 

“Gangguan sementara itu wajar. Yang penting, kita bisa memastikan Jakarta ke depan punya sistem sanitasi yang layak dan berkelanjutan,” tutur dia. 

Pramono menyampaikan, Pemprov DKI akan memperkuat koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam pengelolaan air bersih dan air limbah. Dia berharap kolaborasi itu bisa mempercepat terwujudnya Jakarta yang lebih sehat dan bebas pencemaran.

“Kalau pengaturan air bersih dan air limbah dilakukan secara terpadu, hasilnya bukan cuma lingkungan yang lebih bersih, tapi juga efisiensi untuk seluruh kota,” ujar Pramono.

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Dewi Chomistriana, menilai proyek JSDP Zona 1 Pluit merupakan pondasi penting bagi pengembangan sistem sanitasi modern di Jakarta. 

“Selama ini limbah rumah tangga masih bercampur dengan drainase. Dengan sistem baru ini, limbah akan dikelola terpisah sehingga tidak lagi mencemari air tanah,” ujar Dewi.

Dia menjelaskan, zona Pluit baru mencakup sekitar 7,8 persen dari total populasi DKI Jakarta.  “Artinya, pekerjaan kita masih panjang. Tapi ini tonggak besar karena nanti bisa terhubung dengan zona-zona lain, termasuk Zona 6 yang segera dimulai,” katanya.

Adapun proyek JSDP Zona 1 mencakup area seluas 4.901 hektare, meliputi wilayah Penjaringan (Jakarta Utara) serta Tambora (Jakarta Barat). Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) utama dibangun di sisi barat laut Waduk Pluit, dengan jaringan pipa bawah tanah hingga kedalaman 20–30 meter.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI