Dorong Pembentukan Sekretariat RCEP, Airlangga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:46 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (SinPo.id/dok. Ekon)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (SinPo.id/dok. Ekon)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong penguatan kelembagaan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan membentuk Sekretariat. Dan, Indonesia siap menjadi tuan rumah RCEP. 

"Indonesia siap menjadi host Sekretariat RCEP di Jakarta. Pembentukan Sekretariat RCEP ini penting untuk penguatan koordinasi, peningkatan transparansi, dan memastikan relevansi kerjasama RCEP," kata Airlangga mewakili Presiden Prabowo dalam KTT RCEP ke-5 di Malaysia, dikutip Rabu, 29 Oktober 2025. 

RCEP beranggotakan 15 negara, yaitu 10 negara Anggota ASEAN dan 5 negara mitra ASEAN (RRT, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru). Selain itu, saat ini juga sudah ada 4 negara yang mengajukan permohonan aksesi untuk menjadi anggota baru RCEP, yakni Hongkong, Srilanka, Bangladesh, dan Chile.

Indonesia memegang peran penting sebagai Country Coordinator di RCEP, yang merupakan perjanjian perdagangan mewakili 28,6 persen dari penduduk dunia dan 28 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.

Pertemuan kali ini berfokus pada dua agenda krusial untuk membahas arah strategis implementasi RCEP di tengah dinamika ekonomi regional dan global. 

Pertemuan ini juga membahas Joint Leaders‘ Statement on RCEP, antara lain berisi komitmen untuk menegakkan aturan World Trade Organization (WTO) dan prinsip-prinsip perdagangan internasional yang berdasarkan keterbukaan, transparan, adil, dan berbasis aturan, yang menjamin kepastian, prediktabilitas, dan non-diskriminasi.

Para Pemimpin RCEP sepakat mengadopsi Leaders’ Statement, yang menegaskan kembali komitmen bersama negara-negara anggota untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral dengan menjunjung tinggi prinsip dan aturan WTO. 

Pernyataan ini secara eksplisit juga mengakui peran penting RCEP dalam integrasi dan kerja sama ekonomi regional.

Kemudian, para Pemimpin sepakat menjaga pasar RCEP tetap terbuka, bebas, dan berbasis aturan, dengan mengurangi hambatan perdagangan serta memperkuat fasilitasi perdagangan dan investasi. 

Para Pemimpin juga menekankan pentingnya implementasi penuh Perjanjian RCEP, bersamaan dengan reformasi domestik untuk mendorong pertumbuhan yang kuat dan tangguh. RCEP berkomitmen untuk terus memastikan dukungan penuh terhadap sentralitas ASEAN.

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan ini, para Pemimpin menyepakati langkah-langkah konkret ke depan yang mencakup implementasi penuh Perjanjian RCEP secara efektif, mendorong proses aksesi bagi mitra strategis, dan memperkuat kerangka institusional melalui pendirian Sekretariat RCEP. 

Guna memastikan perjanjian tetap relevan dan adaptif terhadap dinamika perekonomian global, upaya juga terus dilakukan dalam rangka mempersiapkan rencana General Review on RCEP yang ditargetkan untuk dimulai pada tahun 2027.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI