Pramono Anung: Pembentukan SDM Unggul Hadapi Industri 5.0 Tanggung Jawab Lintas Sektor

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 28 Oktober 2025 | 20:41 WIB
Diskusi Publik bertema “Menyongsong Era Industri 5.0: Siapa yang Bertanggung Jawab Menyiapkan SDM Muda Indonesia” di Balai Agung, Balai Kota Jakarta (SinPo.id/Pemprov DKI)
Diskusi Publik bertema “Menyongsong Era Industri 5.0: Siapa yang Bertanggung Jawab Menyiapkan SDM Muda Indonesia” di Balai Agung, Balai Kota Jakarta (SinPo.id/Pemprov DKI)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) muda menghadapi era Industri 5.0. 

Dia menyebut, keberhasilan Jakarta menjadi kota global tidak hanya bergantung pada teknologi dan infrastruktur, tetapi juga pada kemampuan generasi muda beradaptasi dengan perubahan.

“Pembentukan generasi muda yang kompeten harus diupayakan bersama. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri,” kata Pramono dalam Diskusi Publik bertema “Menyongsong Era Industri 5.0: Siapa yang Bertanggung Jawab Menyiapkan SDM Muda Indonesia” di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025.

Kegiatan yang digelar Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta itu dihadiri sejumlah tokoh muda dan akademisi. Menurut Pramono, forum semacam ini penting sebagai ruang gagasan bagi generasi muda menghadapi era digital dan otomasi yang kian kompleks.

“Balai Kota seharusnya memang menjadi tempat ide-ide segar lahir, bukan hanya kebijakan administratif. Saya sangat mengapresiasi Pemuda Muhammadiyah yang menghadirkan diskusi dengan tema strategis seperti ini,” tuturnya. 

Pramono menyoroti, pembangunan SDM Jakarta tak bisa dipisahkan dari pemerataan akses pendidikan. Dia memaparkan, pada 2025 Pemprov DKI menyalurkan KJP Plus kepada 707.513 peserta didik dan KJMU kepada 16.920 mahasiswa, serta memfasilitasi pemutihan ijazah bagi lebih dari 3.200 pelajar.

“Kami tidak hanya membangun jalan dan gedung, tapi juga membangun kapasitas manusia yang menjadi penggerak kota," ujar Pramono. 

Selain pendidikan, Pramono menekankan perlunya perubahan perilaku warga untuk menciptakan kota yang berkelanjutan. Dia mencontohkan kebijakan wajib naik transportasi umum bagi ASN setiap hari Rabu dan pemberlakuan layanan gratis MRT, LRT, dan Transjakarta bagi 15 golongan masyarakat.

“Kemajuan Jakarta bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kesediaan warganya berubah,” ujar Gubernur yang juga mantan Sekretaris Kabinet itu.

Pramono berharap Pemuda Muhammadiyah dapat menjadi mitra strategis Pemprov DKI dalam mempercepat transformasi menuju Jakarta yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan.

“Generasi muda Jakarta harus tumbuh sebagai generasi yang cerdas, inovatif, dan berakhlak,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI