NATO Curigai Rusia Manfaatkan Bangkai Kapal Estonia untuk Mata-Mata Bawah Lau

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 28 Oktober 2025 | 07:33 WIB
NATO (wikipedia)
NATO (wikipedia)

SinPo.id -  NATO menaruh kecurigaan serius terhadap Rusia yang diduga menggunakan bangkai kapal feri Estonia, yang tenggelam di Laut Baltik pada 1994, untuk kepentingan spionase dan latihan operasi bawah laut.

Menurut investigasi bersama media Jerman WDR, NDR, dan Süddeutsche Zeitung, reruntuhan kapal tersebut kemungkinan dipasangi sensor militer untuk merekam jejak akustik kapal dan kapal selam NATO, termasuk suara mesin dan karakteristik teknis lainnya.

Beberapa negara anggota NATO mendapatkan informasi bahwa perangkat itu dapat digunakan sebagai penanda navigasi untuk kendaraan bawah laut, drone, dan sistem penelitian, terutama di kedalaman di mana GPS tidak berfungsi.

Feri Estonia tenggelam pada 28 September 1994 dalam badai hebat di Laut Baltik, menewaskan 852 orang dan hanya menyelamatkan 137. Lokasi bangkai kapal berada sekitar 50 km tenggara Pulau Utö, Finlandia, pada kedalaman sekitar 80 meter.

Larangan menyelam di lokasi bangkai diterapkan oleh Swedia, Estonia, dan Finlandia sebagai penghormatan kepada korban, namun Rusia yang tidak menandatangani perjanjian ini, diduga memanfaatkan kesempatan tersebut. Aktivitas Rusia diyakini dikoordinasi oleh Direktorat Utama Penelitian Laut Dalam (GUGI), unit rahasia yang melapor langsung ke Menteri Pertahanan Rusia. GUGI diduga menggunakan kapal riset sebagai kedok untuk misi spionase, termasuk pemetaan kabel bawah laut, instalasi sensor, dan persiapan sabotase infrastruktur kritis.

Media Tagesschau mencatat bahwa pihak Rusia menolak berkomentar terkait laporan ini.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI