Israel Tolak Kehadiran Pasukan Turki di Gaza, Tepis Rencana Internasional AS

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:29 WIB
Jurnalis Gaza, Mohammad Rabah
Jurnalis Gaza, Mohammad Rabah

SinPo.id -  Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menegaskan Israel tidak akan menerima kehadiran pasukan bersenjata Turki di Gaza dalam kerangka rencana perdamaian yang digagas Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik di wilayah Palestina. Pernyataan ini disampaikan Saar pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, Senin 27 Oktober 2025.

Rencana Presiden AS Donald Trump mencakup pembentukan pasukan internasional di Gaza untuk menjaga gencatan senjata yang rapuh, yang dimulai bulan ini setelah dua tahun perang antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas. Namun, belum jelas negara mana saja yang siap menugaskan pasukannya untuk misi multinasional ini.

Saar menegaskan, “Negara-negara yang ingin atau siap mengirim pasukan bersenjata harus adil terhadap Israel.” Ia menekankan hubungan Israel-Turki yang sempat hangat kini memburuk tajam akibat perang Gaza, di mana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras operasi militer Israel.

“Turki, di bawah Erdogan, mengambil pendekatan musuh terhadap Israel. Jadi, tidak masuk akal bagi kami membiarkan pasukan mereka masuk Gaza. Kami menolaknya dan sudah menyampaikannya ke teman-teman Amerika,” kata Saar.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menekankan penolakan terhadap peran pasukan keamanan Turki di Gaza. Keputusan akhir mengenai pasukan asing yang diizinkan masuk Gaza akan ditentukan Israel.

Sementara itu, Sekretaris Negara AS Marco Rubio, yang berkunjung ke Israel untuk memperkuat gencatan senjata, mengatakan pasukan internasional harus berasal dari negara yang nyaman bagi Israel, tanpa menyebut Turki secara spesifik.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI