Dukung Sikap Tolak Atlet Israel, ICMI Kecam Standar Ganda IOC

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 26 Oktober 2025 | 18:19 WIB
Ilustrasi bendera Olimpiade (SinPo.id/Dok. Unsplash)
Ilustrasi bendera Olimpiade (SinPo.id/Dok. Unsplash)

SinPo.id - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengecam keras langkah Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia akibat menolak kehadiran atlet Israel tampil di Kejuaraan Senam Artistik Dunia 2025. Keputusan IOC itu mencerminkan standar ganda yang tak adil dan bertentangan dengan semangat sportivitas global.

"IOC seharusnya bersikap adil dan objektif. Ketika negara lain seperti Israel dan sekutunya melakukan pelanggaran HAM, tidak ada sanksi yang dijatuhkan. Tapi ketika Indonesia menegakkan prinsipnya, justru dihukum. Ini bentuk kemunafikan yang harus dikritisi," kata Direktur Eksekutif ICMI, Andi Irman Patiroi, dalam keterangannya, Minggu, 26 Oktober 2025. 

Diketahui, Pemerintah Indonesia membatalkan visa atlet Israel yang rencananya bakal tampil di Kejuaraan Senam Artistik Dunia 2025. Keputusan itu diambil setelah mendengarkan masukan dari berbagai kelompok, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menjadi tuan rumah Kejuaraan Senam Artistik Dunia 2025.

Irman menegaskan sikap ICMI sejalan dengan kritik dari berbagai pihak internasional terhadap IOC. Salah satu laporan media Rusia menyebut IOC menerapkan standar ganda terhadap Indonesia. 

Negara-negara Barat yang memboikot atlet Rusia tak pernah dijatuhi sanksi, sementara Indonesia langsung mendapat hukuman karena menolak atlet Israel.

"Sikap ICMI tegas sampai detik ini, berdiri tegak bersama rakyat dan bangsa Palestina hingga mereka memperoleh kemerdekaannya serta terwujud perdamaian di sana," ujarnya. 

Untuk itu, tegas Irman, ICMI mendukung penuh sikap pemerintah Indonesia dengan menolak kehadiran atlet senam Israel tersebut. Keputusan ini sebagai bentuk konsistensi Indonesia dalam membela kemerdekaan Palestina. 

ICMI juga menolak segala bentuk normalisasi dengan Israel selama Palestina masih berada di bawah penjajahan zionis. 

"Kami mendukung penuh sikap Pemerintah Indonesia yang menolak kehadiran atlet Israel. Ini bukan soal olahraga semata, tetapi soal prinsip kemanusiaan dan konstitusi kita yang menolak penjajahan dalam bentuk apa pun," ujar Irman. 

Lebih lanjut, ICMI menyerukan kepada seluruh elemen bangsa Indonesia agar tetap teguh membela nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan global, serta tidak tunduk pada tekanan internasional yang bertentangan dengan prinsip dasar konstitusi Indonesia.

"Israel juga seharusnya memahami itu, dengan segera mengakui kemerdekaan Negara Palestina dan mewujudkan perdamaian abadi," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI