Ratusan Anak Yatim Gaza Jadi Penghafal Al-Qur’an di Tengah Genosida Israel

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 26 Oktober 2025 | 08:51 WIB
Foto: Jurnalis Gaza, Mohammad Rabah.
Foto: Jurnalis Gaza, Mohammad Rabah.

SinPo.id - Setidaknya 600 anak yatim di Kamp Yatim Al-Baraka di wilayah Al-Mawasi, Jalur Gaza, yang ayahnya terbunuh dalam genosida Israel, menjadi penghafal Al-Qur'an yang sangat dihormati.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Jurnalis Gaza Mohammad Rabah, beberapa anak telah menghafal seluruh Al-Qur'an, sedangkan beberapa anak lainnya baru menghafal sebagian.

"Suami, dua putra, dan tiga cucu saya terbunuh selama perang. Rumah kami hancur total. Terlepas dari segalanya, saya ingin membuktikan bahwa cara terbaik untuk menegaskan keberadaan kami adalah melalui hafalan Al-Qur'an," kata salah satu pengawas program hafalan Al-Qur'an, Nidaa Shalayel, dikutip Minggu, 26 Oktober 2025.

"Kami mendirikan lingkaran hafalan Al-Qur'an di kamp-kamp yatim Al-Baraka—tujuh kamp di Gaza selatan yang dihuni sepenuhnya oleh anak-anak yang kehilangan ayah mereka dalam perang ini.

“Setiap kamp memiliki kelompok hafal Al-Quran. Beberapa anak telah menghafal seluruh Al-Quran, sementara yang lain hanya menghafal sebagian.

“Anak-anak yatim piatu menghadapi kondisi yang sangat keras, tetapi mereka berhasil mengatasi kesulitan dan membuktikan bahwa rakyat Palestina dapat melawan segala rintangan.”

“Hari ini, kami memberikan penghormatan kepada anak-anak yatim piatu yang menghafal Al-Quran atau sebagiannya untuk mendukung mereka, karena mereka menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan setelah kehilangan ayah mereka.

"Namun, mereka menunjukkan bahwa anak-anak Gaza memiliki ketangguhan dan tekad yang tak tertandingi oleh anak mana pun di dunia," katanya menyimpulkan.

Bahkan seorang gadis muda bernama Shahd Sbeita, yang ayahnya dibunuh oleh pasukan Israel selama perang, mengatakan dirinya telah menghafal sebagian dari Al-Qur'an dan bertekad untuk menghafal seluruhnya.

“Ketika saya mulai menghafal, perang pecah dan saya terpaksa berhenti. Setelah perang berakhir, saya kembali ke kelompok hafalan. Insya Allah, saya akan menghabisi seluruh Al-Quran. Selamatkan Gaza. Jangan lupakan anak-anak Gaza," ungkapnya seraya menyerukan kepada dunia untuk hentikan perang.

Diketahui, Kementerian Pembangunan Sosial Palestina mengatakan, sekitar 40.000 anak Palestina telah kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka selama perang. Bahkan ada pula yang sudah tidak memiliki sanak saudara.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI