Bahlil Pamer Lifting Migas Tembus Lampaui Target APBN 2025

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 16:55 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Setpres)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Setpres)

SinPo.id - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memamerkan akan capaian lifting minyak dan gas bumi (migas) yang berhasil melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, yakni di atas 605 ribu barel per hari.  Namun, capaian itu harus terus ditingkatkan, hingga bisa mengurangi ketergantungan dari impor. 

"Masih banyak hal yang harus kita tingkatkan. Target kita apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden di 2029-2030 harus mencapai 900.000 sampai 1.000.000 barel per day, agar kita bisa mengurangi impor," ujar Bahlil dalam keterangannya, Sabtu, 25 Oktober 2025. 

Menurut dia, meningkatnya produksi migas, merupakan salah satu upaya untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Selain sektor migas, pemerintah juga akan mempercepat implementasi program transisi energi dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) melalui bahan bakar nabati.

 Indonesia, lanjut dia, akan melangkah dari penggunaan campuran 40 persen biodiesel dari minyak sawit dan 60 persen solar (B40) menjadi B50 pada tahun depan.

"Sekarang tesnya sudah final. Tahun 2027 juga kita akan membuat bensin kita dengan campuran Etanol 10 persen (E10) hingga E20. Ini semua dalam rangka untuk menciptakan sumber-sumber energi dari nabati untuk kedaulatan energi kita," ungkapnya. 

Dia menerangkan, sepanjang 2025, hingga bulan September, realisasi program campuran bahan bakar biodiesel sebanyak 40 persen atau B40 sebesar 10,57 juta kiloliter disertai peningkatan nilai tambah Crude Palm Oil hingga Rp14,7 triliun. 

Selain menghemat devisa hingga mencapai Rp93,43 triliun, mandatori program ini mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 1,3 juta tenaga kerja serta menurunkan emisi karbon hingga 28 juta ton.

Berikutnya, pemerintah juga memperluas pemanfaatan sumber-sumber energi hijau seperti matahari, air, dan angin. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2035, kapasitas pembangkit EBT ditargetkan mencapai 69,5 gigawatt (GW). Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Indonesia untuk mencapai bauran energi bersih yang berkelanjutan.

Di sisi lain, Bahlil juga menyoroti pentingnya pemerataan akses listrik hingga ke pelosok negeri. Pemerintah menargetkan melistriki 5.700 desa dan 4.400 dusun pada tahun 2030, sebagai wujud nyata pemerataan pembangunan sektor energi.

"Saya tidak ingin anak-anak di pelosok belajar dengan pelita seperti masa kecil saya dulu. Dengan listrik yang masuk ke desa, mereka bisa belajar, berinovasi, dan kelak menjadi generasi hebat yang memajukan bangsa," ujarnya.

Dari sektor mineral dan batubara, Bahlil menyampaikan bahwa target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun ini akan kembali melebihi dari target yang ditetapkan berdasarkan APBN 2025.

 "Alhamdulillah, sampai dengan bulan Agustus-September target PNBP kita masih mencapai target yang telah diperintahkan dalam APBN. Dan Insya Allah, di 31 Desember target PNBP kita bisa mencapai bahkan melebihi target daripada APBN," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI