Komisi X: Penggunaan Bahasa Indonesia di Puluhan Negara Jadi Momentum Strategis
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, merespons pengakuan internasional terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di UNESCO dan penggunaannya di 57 negara.
Menurutnya, hal itu menunjukkan meningkatnya posisi Indonesia di panggung global dan menjadi momentum strategis bagi bangsa. Capaian tersebut juga menjadi bukti diplomasi budaya Indonesia semakin diakui dunia.
"Bahasa Indonesia kini menjadi instrumen soft power yang strategis. Hal ini membuka peluang diplomasi yang berbasis budaya serta memperkuat posisi tawar Indonesia di forum internasional dan negara-negara dunia,” kata Lalu, dalam keterangan persnya, Jumat, 24 Oktober 2025.
Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya langkah tindak lanjut agar pengakuan internasional ini tidak berhenti pada seremoni. Salah satunya dengan memastikan pengajaran Bahasa Indonesia di luar negeri memiliki standar yang kuat dan kredibel.
“Di saat yang sama, kemampuan literasi masyarakat di dalam negeri juga harus terus ditingkatkan agar kualitas bahasa kita benar-benar diakui,” tuturnya.
Terlebih, Bahasa Indonesia yang mendunia juga membuka pintu masuk bagi kerja sama ekonomi, pendidikan, dan pariwisata. Negara-negara yang mempelajari Bahasa Indonesia, kata Lalu, cenderung melihat potensi kemitraan strategis di berbagai sektor.
"Keberhasilan Bahasa Indonesia menembus panggung dunia adalah momentum sejarah. Kita harus memanfaatkannya sebagai kekuatan lunak yang memperkuat diplomasi, ekonomi kreatif, dan identitas nasional kita,” tandasnya.
Diketahui, Bahasa Indonesia telah diakui sebagai bahasa resmi dalam rapat-rapat UNESCO. Selain itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti menyebut Bahasa Indonesia kini juga semakin luas diajarkan di berbagai negara.
